JAKARTA, KOMPAS.com - Masih sering ditemui pengemudi di Indonesia yang tidak sabar ketika berada di jalan raya.
Misalnya seperti dalam video yang baru saja diunggah oleh akun instagram Warung Jurnalis.
Dalam rekaman tersebut terlihat sebuah truk yang melintang di jalan raya lantaran sedang berusaha untuk menarik truk lain menggunakan tali besi yang terperosok ke pinggir jalan.
Terlihat pula beberapa sepeda motor yang dengan sabar antre, menunggu kondisi jalan aman untuk dilewati.
Baca juga: Dek Bawah Skutik Berpotensi Jadi Sarang Tikus, Ini Cara Mencegahnya
Namun, ada salah satu pengendara motor yang membonceng seorang wanita dan anak kecil terlihat tidak sabar dan berusaha melewati truk tersebut. Alhasil, pengemudi motor itupun terjatuh karena tersangkut tali besi yang melintang.
Belajar dari kejadian tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, rekaman tersebut merupakan contoh kebiasaan buruk pengendara yang tidak menerapkan kesabaran, mengalah dan melihat kondisi keamanan selama di jalan raya.
View this post on Instagram
Sony menambahkan, dalam video tersebut sudah terlihat jelas ada sebuah rintangan yang mengharuskan pengendara untuk berpikir dua kali sebelum melintas demi keselamatan.
“Rintangan tersebut berupa kendaraan yang sedang menolong kendaraan lain yang terperosok menggunakan slink besi melintang statis yang sewaktu-waktu bisa bergerak dan berubah. Sehingga harus diprioritaskan dan pengendara lain wajib mengalah untuk melintas,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/5/2021).
Baca juga: Ingat, Ada Pemutihan Denda Pajak di Yogyakarta Sampai 30 Juni
Menurut Sony, hal yang dilakukan oleh pengendara tersebut menunjukan bahwa dirinya tidak memiliki rasa empati.
Ketika berkendara, seorang pengemudi sering kali mengabaikan rasa ini, sehingga ego dikedepankan dan berpikir bahwa hal tersebut tidak akan menjadi masalah. Padahal, sikap ini harus diubah demi keselamatan.
“Jadi pastikan jalan yang akan dilewati clear sebelum melintas. Selanjutnya sabar menunggu, karena apabila tidak sabar ada konsekuensi buruk yang akan terjadi,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.