JAKARTA, KOMPAS.com - Empat seri MotoGP 2021 sudah berlalu dan tiga di antaranya dimenangkan oleh Yamaha. Namun, saat ini pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, yang becokol di puncak klasemen sementara.
Yamaha hampir meraih empat kemenangan jika Fabio Quartararo tidak mengalami cedera arm pump. YZR-M1 pun disebut sebagai motor terbaik saat ini.
Namun, yang tercepat tidak selalu jadi yang terbaik. Musim 2020 mengajarkan bahwa yang paling sedikit melakukan kesalahan, bukan yang tercepat, yang bisa menjadi juara dunia, seperti yang ditunjukkan oleh Joan Mir.
Baca juga: Quartararo Operasi Arm Pump Lagi, Siap Tampil di Le Mans
Musim ini, Yamaha tampil cukup baik dan tanpa masalah teknis. Namun, dari enam besar pebalap di klasemen sementara, tiga di antaranya diisi oleh Ducati. Johann Zarco di peringkat kelima dan Jack Miller di peringkat keenam.
Dari empat seri yang sudah berjalan, tidak diragukan lagi bahwa Ducati adalah motor tercepat. Sementara Yamaha, motor yang paling bersahabat di semua trek.
Ramon Forcada, Kepala Mekanik di tim Franco Morbidelli, mengatakan, saat ini motor yang paling cepat melewati tikungan adalah motor Yamaha milik Quartararo.
"Menikungan tidak sepenuhnya tergantung pada ban. Masalah berkendara itu rumit, khususnya tanpa data. Motor tanpa tenaga yang besar dan tanpa akselerasi yang baik, selalu lebih baik di trek yang bersih," ujar Forcada, dalam unggahannya di Twitter, dikutip dari GPone.com, Minggu (9/5/2021).
Baca juga: Quartararo Mengecewakan, tapi Performa Motor Memuaskan
Forcada menambahkan, jika pebalap tersebut mengorbankan jalurnya, akan sulit baginya untuk mengejarnya lagi saat keluar tikungan.
Maksud dari pernyataan tersebut adalah Yamaha akan lebih baik jika bisa start dari barisan terdepan dan menentukan sendiri jalur balapnya. Jadi, tidak terganggu dengan pebalap yang tidak memiliki kecepatan tikungan yang baik, tapi dengan pebalap yang sulit disalip karena memiliki akselerasi yang lebih baik.
Persaingan di MotoGP sekarang ini diyakini lebih esensial pada sesi kualifikasi. Dengan posisi start semakin di depan, maka kesempatan menang semakin besar.
Selain itu, perkembangan motor yang semakin aerodinamis, rem dan ban yang mengizinkan pebalap untuk melakukan late braking, membuat pebalap lain kesulitan untuk menyalip.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.