Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Dampak Bila Ban Terlalu Sering Disemir?

Kompas.com - 06/04/2021, 20:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemakaian semir pada ban mobil kerap dilakukan pemilik kendaraan bermotor guna mendapatkan hasil maksimal usai mencucinya. Tampilan yang bersih dan kilap tentu membuat kesan tersendiri.

Namun, menggunakan bahan kimia pada kendaraan secara intensif bisa berisiko seperti timbulnya getas pada bagian tertentu hingga kerusakan lainnya yang membuat pemilik tidak nyaman.

Lantas, apakah hal ini berlaku pada ban? Menjawab hal tersebut, PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal mengatakan bahwa kondisi itu tidak benar.

Baca juga: Aksi Kocak Pengemudi Motor, Ogah Turun Kaki di Lampu Merah

Ilustrasi ban mobilDok. Shutterstock Ilustrasi ban mobil
 

"Tidak apa-apa, seperti manusia saja kalu rambut pakai semir apa yang terjadi? Rambut lebih hitam dan mudah diatur. Pada sisi lainnya, semir juga bisa mencegah ozon crack," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.

Ozon crack merupakan istilah untuk menggambarkan keretakan ban. Ozon crack juga teridentifikasi pada barang-barang yang terbuat dari karet, seperti selang gas, gasket dan lainnya, termasuk ban.

Mengutip laman chaliklaw.com, keretakan ozon pada ban terjadi ketika gas O3 terpapar ke ban untuk jangka waktu tertentu, menyebabkan ban memutus senyawa di dalamnya dan menciptakan retakan di dinding samping ban.

"Semir ban biasanya terbuat dari basis silikon. Jadi selain mencegah keretakan ban, apalagi panas-dingin, hujan, selebihnya kita juga dapat manfaat, yaitu ban jadi lebih hitam seperti basah dan enak dilihat," ujar Zulpata.

"Hanya saja, pastikan produk yang digunakan memang untuk ban, jangan yang multiguna karena bisa berpotensi merugikan," lanjut dia.

Baca juga: Target Penjualan Gesits 2021, Ikuti Kapasitas Produksi

Ilustrasi ban mobil. PIXABAY/E BOUWEN Ilustrasi ban mobil.
 

Beberapa di antaranya, ban cepat kering, getas, sampai timbul titik-titik yang membuat kinerja komponen terkait tidak optimal.

Hal senada dikatakan Manager Training PT Semi Rubber Indonesia, Bambang Hermanu di kesempatan terpisah. Menurutnya, semir ban yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bakal merusak ban.

"Di dalam karet ada bahan anti-aging seperti lilin yang dicampurkan dengan karet. Nah, kalau terlalu sering pakai semir ban, bagian itu bisa terserap keluar dan jadi keras sehingga timbul retak rambut. Tapi balik lagi, tergantung pada bahan semir yang digunakan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com