JAKARTA, KOMPAS.com - Kebiasaan memanaskan mesin kendaraan ketika akan memulai perjalanan sudah menjadi kebiasaan, dan ritual penting bagi kebanyakan orang.
Durasi yang diperlukan untuk memanaskan motor juga berbeda-beda, ada yang cuma satu menit, bahkan sampai lima belas menit, dan ada yang hanya sampai keadaan posisi stasioner normal.
Baca juga: Tak Perlu Datang ke Samsat, Bulan Depan Bayar Pajak Kendaraan Cukup dari Ponsel
"Kalau motor motor sekarang yang sudah injeksi memanasi mesin tidak perlu lama, cukup sampai kondisi stationer normal, itu sudah cukup," ucap Fendy kepala mekanik salah satu bengkel motor di Solo, Jawa Tengah, Rabu (31/3/2021).
Pada mesin kendaraan yang menggunakan karburator, memanaskan mesin saat akan dikendarai dimaksudkan untuk membuat sirkulasi pelumas merata ke seluruh mesin. Selain membuat pelumas naik, hal ini juga dimaksudkan agar accu dapat melakukan pengisian ulang.
Namun dengan teknologi Engine Control Module (ECM) yang digunakan oleh pabrikan kendaraan saat ini, kedua proses tersebut sudah bisa berjalan dengan cepat walau hanya melakukan pemanasan mesin sebentar saja.
"Sekarang semuanya sudah canggih, kendaraan juga sudah pandai. Membuat oli mesin naik tidak perlu lama lagi, apalagi pengisian accu sekarang juga sudah bisa cepat," kata Fendy.
Baca juga: Mudik Dilarang, Tapi Bina Marga Tetap Siapkan Jalur Lebaran
Pada motor injeksi, kebanyakan sudah tidak lagi menggunakan tuas choke yang digunakan ketika mesin susah dihidupkan. Hal ini dikarenakan motor injeksi sudah menggunakan sensor canggih yang dapat mendeteksi suhu mesin sehingga mudah dihidupkan.
Selain itu, memanasi kendaraan dalam waktu yang lama juga akan membuat bahan bakar terbuang sia-sia. Lebih baik menggunakan bahan bakar untuk jalan daripada hanya untuk memanasi saja.
Baca juga: Bisakah Bayar Pajak Kendaraan 5 Tahunan Tanpa Melampirkan BPKB?
Memanasi kendaraan dalm waktu singkat akan membuat waktu kita akan lebih efisien, karena tidak perlu menunggu lama jika kita terburu-buru. Kekhawatiran tentang mesin "brebet" akibat kurang dipanasi juga akan berkurang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.