Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 10/03/2021, 09:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) memiliki berbagai kelas, mulai dari ekonomi sampai super eksekutif. Perbedaan dari kelas ini ada pada fitur, pelayanan, sampai susunan kursi penumpang.

Misalnya untuk kelas ekonomi, biasanya memakai konfigurasi tiga kursi di kanan dan dua kursi di kiri (3-2). Susunan kursi yang digunakan ini peruntukannya agar bus bisa memuat lebih banyak penumpang. Sedangkan untuk kelas di atasnya memakai susunan 2-2, bahkan 2-1.

Namun, konfigurasi kursi 3-2 pada bus kelas ekonomi lebih lazim dijumpai pada angkutan di Pulau Jawa saja. Berbeda ceritanya dengan bus Sumatera kelas ekonomi, kebanyakan memakai memilih konfigurasi 2-2.

Baca juga: Di Tangan Builder Asal Gunungkidul, Sedan Biasa Diubah Jadi Supercar

Kabin bus AKDP PO BagongInstagram/bagongbis Kabin bus AKDP PO Bagong

Direktur Utama PO SAN Kurnia Lesani Adnan mengatakan, perbedaan susunan kursi yang ditawarkan pada bus AKAP kelas terendah menuju Sumatera karena jarak tempuhnya yang cukup jauh serta melewati jalan berliku.

“Memakai kursi 3-2 penumpang jadi dempet. Kemudian jarak yang relatif jauh dan kontur jalan yang berliku membuat penumpang lelah,” ucap pria yang akrab disapa Sani kepada Kompas.com, Selasa (9/3/2021).

Kemudian jika menggunakan susunan kursi 2-2, tempat duduk penumpang jadi lebih nyaman. Sani mengatakan, dahulu pernah ada bus AKAP ekonomi dengan susunan kursi 3-2, tetapi kurang laku, tidak diminati penumpang.

Baca juga: Disuntik Mati, Harga Bekas Honda Jazz Mulai Rp 60 Jutaan

Anggota Forum Bismania Indonesia Asrul Arifin Siregar mengatakan, bus di Sumatera yang memakai susunan kursi 3-2 biasanya hanya ada di dalam provinsi (AKDP). Namun, itu juga untuk AKDP dengan jarak yang relatif dekat.

“Kalau AKDP jarak tiga sampai empat jam ada yang pakai susunan 3-2, misalnya ke Toba. Kalau AKDP yang jarak delapan jam lebih juga semuanya pakai model 2-2 susunan kursi penumpangnya,” kata Asrul kepada Kompas.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke