Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Inovasi Karoseri Laksana Selama Covid-19

Kompas.com - 03/02/2021, 17:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung hampir satu tahun. Salah satu yang terdampak adalah perusahaan transportasi seperti bus AKAP yang jumlah penumpangnya menurun.

Secara tidak langsung, industri karoseri pembuat bus pun turut terdampak. Karoseri bus harus berpikir lebih kreatif bagaimana agar masih bisa relevan baik saat pandemi maupun setelah pandemi Covid-19 ini.

Technical Director CV Laksana Stefan Arman mengatakan, ada beberapa inovasi yang dilakukan karoseri Laksana saat pandemi Covid-19, mulai dari program upgrade your bus, pembuatan social distancing bus dan bus bio lab.

Baca juga: Masuk Februari, Cek Harga Mobil Murah yang Mulai Mahal

Fasilitas perakitan bus Karoseri Laksana di Ungaran, Semarang, Jawa TengahKOMPAS.com/Dio Fasilitas perakitan bus Karoseri Laksana di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah

“Pertama ada upgrade your bus atau peremajaan armada bus. Melalui program ini bus Laksana lama akan diubah bodi dan interiornya dengan yang baru,” ucap Stefan dalam Webinar Busworld SouthEast Asia – Session 2, Selasa (2/2/2021).

Program ini sangat tepat bagi operator bus yang punya bus yang sudah berumur jadi lebih baru dengan biaya yang relatif lebih rendah daripada pengadaan unit baru.

Selain itu, saat ini membuat bus juga harus memerhatikan keamanan dan kesehatannya, tidak hanya nyaman saja.

“Sebelum pandemi, kami kebetulan meluncurkan Legacy Suites Class akhir 2019, di mana telah menganut konsep physical distancing, penumpang tersekat dengan yang lainnya,” kata Stefan.

Baca juga: Adu Mesin Honda PCX 160 dengan Nmax 155, Siapa Unggul?

Kabin Suites ClassKaroseri Laksana Kabin Suites Class

Stefan mengatakan, feedback dari operator bus, kelas suites class ini lebih besar load factor-nya daripada bus biasa saat pandemi. Setelah itu, dibuat juga konsep yang serupa, namun dengan biaya yang lebih rendah.

Melalui diskusi, tercetus ide mengubah susunan kursi jadi 1-1-1 dan dinamakan social distancing bus.

Tidak perlu memakai bodi baru, tinggal mengubah susunan kursi penumpang di kabin saja. Dengan begitu, biaya ubahannya jadi lebih murah.

Lay out kursi 1-1-1 memiliki jarak antar penumpang 80 cm. Solusi ini direspon baik operator, karena dapat menumbuhkan kepercayaan penumpang untuk naik bus,” ucapnya.

Baca juga: Cerita Bapak dan Anak Tempuh 5.000 Km Jambi-Timor Leste, Naik All New Nmax

Selain adanya ubahan susunan kursi, ditambahkan juga jendela kecil di kaca samping dan filter udara. Kemudian muncul juga konsep social distancing bus kedua dengan hasil kerja sama antara KNKT, Laksana, Universitas Diponegoro dan PO Sumber Alam.

“Pada bus ini yang baru ada di sirkulasi udara yang layaknya seperti di pesawat. Posisi return air duck ada di lantai dari depan ke belakang,” kata dia.

Sistem udara lama, berisiko pertukaran udara dari antar penumpang karena inlet yang ada di atas dan hanya ada di tengah. Sedangkan yang baru, udara dingin dari atas akan langsung terhisap dari air inlet yang ada di lantai setiap bangku.

Bus Bio Laboratorium buatan LaksanaKaroseri Laksana Bus Bio Laboratorium buatan Laksana

Kemudian, ada juga pelapisan nano silver coating dan penggunaan herbal masker yang terbukti secara klinis yang bisa meningkatkan imun pemakainya.

Terakhir yaitu dibuatnya bus bio lab yang sesuai dengan standar Bio Safety Cabinet Level 2 dan Kementerian Kesehatan mengenai spesifikasi teknis laboratorium berjalan.

Bus laboratorium ini digunakan untuk kebutuhan lab pada umumnya, namun karena kondisi pandemi, nantinya akan digunakan untuk pengetesan PCR dan SWAB test.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com