JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan dunia otomotif terus mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini ditandai dengan kemunculan kendaraan-kendaraan dengan berbagai fitur canggih dan peralihan mobil bertenaga bahan bakar minyak (konvensional) menjadi tenaga listrik.
Negara-negara di seluruh dunia juga sedang ramai-ramainya isu perpindahan mobil konvensional ke tenaga listrik.
Tidak terkecuali Indonesia yang sedang bersemangat untuk membuat langkah besar dalam penerapan kendaraan listrik.
Pada bahasan Otopedia kali ini tim redaksi KompasOtomotif akan membahas mengenai sejarah mobil listrik yang ada di dunia.
Baca juga: Motor Pakai Knalpot Racing, Jangan Marah Kalau Ditilang
Mobil listrik sangat populer pada abad ke 19 dan awal abad 20-an. Kemudian popularitasnya mulai meredup dengan hadirnya teknologi mesin pembakaran yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang murah.
Dilansir dari caranddriver.com, Senin (4/12/2020), konsep mengenai mobil listrik sebetulnya sudah mulai ada sejak abad ke 18.
Beberapa ilmuan dan inovator dari Hungaria, Belanda, dan Amerika Serikat mulai berfokus dengan konsep kendaraan bertenaga baterai dan menciptakan beberapa mobil listrik namun dalam skala kecil.
Pada tahun 1832, seorang pria asal Inggris bernama Robert Anderson mengembangkan mobil roda tiga menggunakan baterai listrik. Temuan Anderson ini dianggap sebagai mobil listrik pertama di dunia.
Kemudian, akhir abad ke 18 di Amerika, mobil listrik buatan William Morrison yang merupakan ahli kimia sukses memulai debutnya pada tahun 1890.
Kendaraan buatannya mampu menampung hingga enam orang penumpang dan melaju dengan kecepatan 22 km per jam (kpj).
Pada tahun 1898, Ferdinand Porsche menciptakan mobil listrik dengan nama P1. Di waktu yang bersamaan juga, ia menciptakan mobil hybrid pertama di dunia yang yang dapat digerakkan dengan menggunakan listrik dan bensin.
Namun, munculnya Ford Model T pada 1908 menjadi awal meredupnya bisnis mobil listrik. Hal ini karena Ford Model T memiliki harga yang jauh lebih murah dari mobil listrik. Daya jelajah Ford Model T pun lebih jauh jika dibandingkan dengan mobil listrik.
Selain itu, mobil listrik juga memiliki kendala masalah lamanya waktu pengisian ulang baterai dan jumlah infrastruktur pengisian ulang baterai. Perkembangan jalan raya dan murahnya harga bahan bakar minyak juga berkontribusi pada makin tenggelamnya mobil listrik.
Baca juga: Golongan dan Jenis SIM yang Ada di Indonesia
Absen selama kurang lebih 40 tahun, mobil tenaga listrik mulai dilirik kembali oleh beberapa produsen.
Salah satu produsen yang pada saat itu mengembangkan mobil bertenaga listrik adalah General Motors. GM memamerkan prototipe mobil listrik pertama mereka pada acara Simposium Lingkungan.
Tepatnya pada tahun 1988, General Motors yang dipimpin oleh Roger Smith mulai membangun mobil tenaga listrik. Bekerja sama dengan AeroVironment California, mereka berhasil membuat mobil listrik bernama EV1 yang produksinya baru dimulai pada tahun 1996 hingga 1999.
Melihat perkembangan teknologi mobil tenaga listrik di Benua Eropa, produsen mobil asal Jepang yaitu Toyota memperkenalkan mobil hybrid pertama mereka, yakni Toyota Prius.
Mobil yang diproduksi massal tersebut berhasil terjual hingga 18.000 unit. Prius masih digunakan sebagai mobil operasional beberapa perusahaan taksi di beberapa negara hingga saat ini.
Kemudian di tahun 2009, Departemen Energi Amerika Serikat memberikan pinjaman senilai 8 milyar dollar kepada Ford, Nissan, serta Tesla Motor untuk pengembangan kendaraan ramah lingkungan.
Nissan kemudian meluncurkan mobil listriknya yang disebut LEAF yang mampu berlari hingga 114 kpj. Di tahun tersebut sudah banyak mobil listrik yang beredar di pasaran.
Mobil listrik di Indonesia
Di Indonesia sendiri, pengembangan mobil listrik sudah di mulai sejak tahun 2012 di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ketika itu dipimpin oleh Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN yang meminta kepada Ricky Elson, seorang anak muda Indonesia yang ahli di bidang motor listrik, untuk mengembangkan mobil listrik buatan Indonesia.
Kerja keras Ricky Elson berhasil membuat mobil dengan tenaga listrik, seperti Selo, dan Tucuxi yang dipamerkan saat KTT APEC di Bali pada tahun 2013.
Namun sayangnya, tidak lama setelah itu pengembangan mobil tenaga listrik di Indonesia mengalami masalah, dan terhenti karena dituduh merugikan negara selain itu mobil listrik dianggap tidak lolos uji emisi.
Dahlan Iskan sendiri mengalami kecelakaan saat sedang menguji Tucuxi dari Solo menuju Surabaya. Tucuxi kecelakaan di Magetan, saat sedang dikendarai mantan Menteri BUMN tersebut, karena mengalami masalah pada sistem pengereman.
Kini pada masa pemerintahan Joko Widodo, pengembangan mobil listrik mulai digalakkan lagi.
Beberapa pabrikan juga sudah mengeluarkan mobil istrik yang diperkenalkan di Indonesia, baik yang sudah dijual bebas ataupun yang masih sebatas perkenalan.
Sebut saja Tesla Model S, Lexus UX300e, Nissan Kicks e-POWER, Hyundai Kona dan Hyundai Ioniq.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.