Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/12/2020, 11:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini berbagai wilayah Indonesia tengah memasuki musim penghujan. Bahkan, pada titik tertentu mulai timbul genangan air yang pada akhirnya punya potensi menyebabkan aquaplaning.

Seiring dengan hal itu, patut bagi pengemudi untuk lebih memperhatikan kondisi jalan yang dilalui kendaraan, serta meningkatkan konsentrasi lebih agar perjalanan tetap nyaman serta aman.

Mengingat jalanan yang basah karena guyuran air hujan akan berpengaruh terhadap traksi ban atau daya cengkeram ban terhadap aspal.

Baca juga: Awas Percikan Api dari Nozzle SPBU, Layanan Self Service Lebih Waspada

Ilustrasi aquaplaningwww.reifen.de Ilustrasi aquaplaning

"Pada kondisi hujan atau setelahnya, pengemudi perlu untuk mengurangi kecepatan berkendara sehingga dapat meredam risiko ban kendaraan tergelincir (selip)," kata Sigit Wahyu Anggoro, Division Head After Sales & Biz Solution CARfix Indonesia kepada Kompas.com belum lama ini.

Kemudian jika hendak melintasi jalanan yang ada genangan airnya pastikan dahulu kedalamannya. Jangan sampai memaksakan kendaraan tetap melaju apalagi bila ground clearance mobil tidak terlalu tinggi.

"Jangan pernah memaksa menerobos genangan air dalam di jalan. Jika dipaksakan, air bisa terhisap masuk ke dalam mesin melalui saluran udara di samping timbul lecet halus pada bagian bawah eksterior," ujar Sigit.

Jika air masuk ke dalam mesin mobil, maka potensi terjadinya water hammer sangat tinggi. Mesin mobil akan mati dan menyebabkan pengemudi terjebak dalam banjir.

Baca juga: Ingat, Mengisi BBM di SPBU Tidak Perlu Turun dari Mobil

Ilustrasi mobil mogokSHUTTERSTOCK Ilustrasi mobil mogok

Hal serupa dinyatakan Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi yang mengungkapkan atas bahayanya water hammer dan aquaplaning.

"Jadi memang patut diperhatikan berkendara dalam situasi penghujan. Jangan asal menghajar jalan apalagi jika tahu sebelumnya wilayah itu banyak lubang," ucap dia.

"Kejadian pengemudi yang kurang antisipatif karena situasi ini cukup banyak, khususnya mengenai aquaplaning karena mobil bisa jadi tak terkendali dengan baik akibat hilangnya traksi," lanjut Didi.

Aquaplaningyoutube.com Aquaplaning

Kemudian, saat kondisi menanjak, jangan terlalu memaksakan menekan pedal gas. Tahan saja putaran mesin di keadaan konstan agar traksi optimal.

Untuk mesin bensin, ia menyarankan agar pengemudi menjaga putaran mesin di sekitar 2.500 rpm dan 1.800 rpm untuk mesin diesel. Ini dilakukan supaya ban mobil tidak selip serta menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke