JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak dari relaksasi pajak nol persen untuk mobil baru yang tak kunjung ada kepastian, justru membuat sebagian besar agen pemegang merek (APM) resah.
Pasalnya, kondisi tersebut membuat banyak konsumen akhirnya balik kanan melakukan penundaan pembelian mobil. Imbas dari itu dikhawatirkan dapat membuat performa penjualan mobil kembali redup.
Menanggapi situasi yang menggantung tersebut, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, pemerintah harus bisa memberikan kepastian yang cepat soal stimulus yang akan diberikan.
Stimulus tersebut tak hanya sekadar masalah agar bisa mendongkrak penjualan mobil secara nasional hingga akhir tahun nanti, tapi juga terkait masalah ketahanan industri yang ada di baliknya.
Baca juga: Bikin Konsumen Tunda Pembelian, Pajak Mobil Baru Nol Persen Dinantikan
"Intinya yang harus dimengerti itu sebenarnya bukan ingin menyelamatkan penjualan, tapi penjualan itu kan terkait pada gerbong-gerbong yang ditarik dari industri otomotif. Ibaratnya, industri otomotif roda empat ini adalah lokomotifnya," ucap Kukuh kepada Kompas.com, Rabu (7/10/2020).
Lebih lanjut Kukuh menjelaskan, relaksasi sebenarnya dibutuhkan karena untuk menyelamatkan industri otomotif, bukan semata-mata hanya ingin mengejar penjualan yang memang sudah menjadi bagian ekosistemnya.
Dari data, Kukuh memaparkan dengan utilitasi produksi pabrikan otomotif yang baru sekitar 56 persen di Indonesia, kurang lebih sudah bisa menyerap 1,5 juta pekerja hingga saat ini. Apabila dioptimalkan, maka bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih luas lagi.
Baca juga: Jangan Baper, Tanpa Stimulus Pajak Banderol Mobil Murah Tetap Mahal
Namun, dengan kondisi yang seperti sekarang ini, otomatis untuk bisa bersaing dengan negara-negara tetangga saja sudah sulit. Situasi ini harus menjadi perhatian, karena bisa menjadi barometer bagi pengusaha juga yang ingin berinvestasi di Tanah Air.
"Kondisi sekarang, dengan kita yang seperti ini akan sulit berkompetisi, tujuan awal industri kita untuk bersaing. Jadi kami Gaikindo ini berharap relaksasi ada keputusan yang cepat. Bila disetujui artinya sangat bagus, berapa pun juga stimulusnya nanti yang diberikan," ucap Kukuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.