Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak yang Bandel, Ini Akibat Fatal Bonceng Anak di Depan

Kompas.com - 02/10/2020, 14:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit orang tua yang membonceng anak kecil di bagian jok depan sepeda motor. Mulai sekarang, hentikan kebiasaan buruk terebut, karena sangat berbahaya bagi diri sendiri dan juga pengguna jalan lain.

Seperti kasus yang belum lama viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun instagram @infonganjuk terlihat sepeda motor matik yang sedang antre untuk mengisi bahan bakar di SPBU Warujayeng, Nganjuk, Jawa Timur.

Saat sedang antre, tiba-tiba saja motor langsung "nyelonong" menabrak beberapa pengendara di depannya. Hal ini terjadi lantaran sang anak tidak sengaja memutar handle grip gas, saat kondisi mesin motor masih menyala.

Baca juga: Kenali Jenis Sasis Bus Berdasarkan Tinggi Lantainya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Hati-hati bagi yg suka bonceng anak didepan???? TKP: Pom Warujayeng Sumber : @infowarujayeng Deny Jendul (fb) #warujayeng #infowarujayeng #tanjunganom #nganjuk #warujayengkeren #warujayenghits

A post shared by Nganjuk ???????? (@infonganjuk) on Sep 27, 2020 at 7:39pm PDT

 

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menegaskan, apapun jenis motor yang dikemudikan, menempatkan anak kecil di jok depan sangat tidak dibenarkan dalam aspek keselamatan berlalu lintas.

Baca juga: Wiper Mulai Letoi, Coba Periksa Komponen Ini

“Jangan melihat penyebab langsungnya. Dalam konteks kecelakan ini membawa anak kecil dan ditaruh di depan adalah bentuk kelalaian fatal yang tidak dapat ditolernasi baik pada norma safety maupun legal hukum,” ujar Jusri kepada Kompas.com, Jumat (2/10/2020)

Jusri melanjutkan, jika membonceng anak kecil, pengendara disarankan untuk menempatkan di jok belakang. Namun dengan catatan, kaki si anak sudah dapat menyentuh pijakan kaki dengan optimal.

“Kalau kedua kakinya belum dapat menyentuh pijakan kaki dengan optimal, maka tidak direkomendasikan. Sebab, si anak akan rentan keseimbangannya dan ini membahayakan,” ucap Jusri.

Untuk itu, Jusri mengatakan hal yang paling utama dalam berkendara ialah kesadaran akan keselamatan. Orang tua harus mengerti berbagai risiko yang bisa saja terjadi jika memutuskan bonceng anak di depan.

“Harusnya pemerintah membuat aturan hukum dan membuat sosialisasinya yang menyangkut keselamatan pengendara dan penumpang. Namun sampai sekarang belum ada hal itu,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau