JAKARTA, KOMPAS.com - Benelli Leoncino 250 pertama kali meluncur di GIIAS 2019. Motor hasil tim desainer Italia ini hadir menyusul sang kakak Leoncino 500 yang meluncur lebih dulu.
Lahir dari trah yang sama, tampilan Leoncino 250 mirip seperti sang kakak. Hanya beda proporsi karena mesinnya memang hanya separuhnya. Desain keseluruhnya atraktif bergaya scrambler.
Di mulai dari depan, lampu utamanya menarik perhatian. Bentuknya tidak bulat persis seperti Leoncino 500 tapi lebih ke lonjong. Besarnya lampunya pas tidak kekecilan atau kebesaran di depan.
Baca juga: Benelli Leoncino 500 Scrambler Terinspirasi Simba Sang Singa
Lampu utama tersebut sudah LED, di atasnya ada tambahan daytime running light (DRL) berbentuk seperti pelangi. Dari depan saat lampu menyala DRL ini membuat aksen yang menarik.
Ditarik ke belakang, bentuk tangkinya besar karena bisa menampung 12,5 liter bensin. Menariknya walau terlihat besar tapi di ujungnya sebetulnya menyempit. Sehingga saat naik di atas jok, tangki tidak terlihat besar.
Bentuk tangki besar ini kemudian berpadu manis ke bagian tengah yang dibuat seperti menyatu dan dibuat sedikit turun. Garis streamline tersebut kemudian diteruskan hingga ke bagian belakang.
Bagian buritannya juga menarik, pendek, khas scrambler atau neo scrambler/tracker. Bentuk belakang Leoncino 250 bahkan mengingatkan ''paruh bebek'' di motor adventure tapi letaknya di belakang.
Baca juga: Benelli Leoncino 250 Tracker Bertema Kiamat
Bentuk bodi belakang itu dihiasi stop light sederhana berbentuk silinder. Di samping kiri-kanan ujung bodi tersemat lampu sein sama seperti sein depan yang sudah LED dengan tiga titik.
Karena bodi belakangnya pendek, Leoncino 250 kemudian memakai mud guard sebagai sepatbor belakang. Piranti anti ciprat ini juga jadi tempat duduk pelat nomor belakang.
Di lihat dari depan ke belakang, yaitu dari bentuk tangki besar, bagian tengah bodi hingga sampai ke belakang, bisa di bilang di sini letak keahlian para desainer Italia dengan menawarkan desain yang segar.
Desain Leoncino 250 sangat berbeda dari motor sekelas punya pabrikan Jepang. Bisa dibilang desainnya neo retro. Desainer juga berhasil membuat tampilan motor lebih besar padahal kubikasinya hanya 250cc.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.