Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Mobil Matik, Begini Cara Menghadapi Turunan

Kompas.com - 03/08/2020, 08:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil matik memang memiliki karakteristik yang berbeda dengan transmisi manual, termasuk cara pengereman. Mobil matik memiliki teknik khusus terutama ketika melintasi jalan menurun.

Dealer Technical Support Departement Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, bahwa mobil bertransmisi matik jangan hanya mengandalkan rem saat melewati turunan terjal.

Menurutnya, perlu dibantu dengan engine brake agar menjadi maksimal dan mengurangi keausan pada komponen tertentu.

Baca juga: Begini Teknik Aman Berkendara Motor Pakai Boks                    

“Disarankan mobil bertransmisi matik saat turunan terjal menggunakan gigi rendah. Seandainya hanya menginjak rem, yang menahan beban dan menghentikan laju mobil hanya sistem rem saja, tidak dibantu dari mesin,” ujar Didi kepada Kompas.com.

Rem mobil matikStanly/Otomania Rem mobil matik

Apabila terlalu lama menginjak pedal rem dikhawatirkan terjadi vapor lock atau kondisi di mana rem menjadi panas, minyak rem mendidih. Didi menjelaskan, ketika mendidih, minyak rem akan menimbulkan uap air yang dapat menyebabkan rem blong.  

“Dikhawatirkan kalau menginjak rem secara terus menerus nanti kondisinya jadi panas dan terjadi yang namanya vapor lock,” katanya.

Sementara itu, Owner Worner Matic, Hermas Prabowo, mengatakan, pada mobil matik fasilitas engine brake biasanya ada pada low gear. Bisa pada L, dan pada beberapa tipe matik ada yang di posisi tuas 2.

Baca juga: Awas Overload, Begini Cara Menghitung Bobot Maksimum Mobil

Cara menggunakan engine brake cukup memindahkan tuas dari D ke 2 atau L, sebaiknya hal ini dilakukan dalam kecepatan rendah. Misal, tuas di geser saat laju mobil tidak lebih dari 30 Km per jam (Kpj), agar tidak menimbulkan overspeed. Selanjutnya tinggal mengatur rem saja,” ujar Hermas.

Jadi, bagi pengemudi yang biasa mengemudikan mobil bertransmisi manual, ketika beralih ke matik sebaiknya pahami dulu prosedur dari mobil bertransmisi matik. Sebab tak sedikit orang mengalami kecelakaan karena belum terbiasa.

Posisi

Tombol pengunci atau release button di tuas transmisi matik Tombol pengunci atau release button di tuas transmisi matik

Mengemudi mobil dengan transmisi otomatis alias matik dinilai praktis. Sebab, pengendaranya tidak perlu direpotkan dengan menginjak kopling dan sering-sering memindahkan persneling, seperti pada mobil bertransmisi manual.

Termasuk saat sedang berhenti di lampu merah atau di mana pun. Namun, ternyata banyak yang berpendapat bahwa saat mobil matik berhenti, posisi gigi harus dioper ke N (Netral).

tombol pengunci yang ada pada tuas transmisi matikKOMPAS.com/Aprida Mega Nanda tombol pengunci yang ada pada tuas transmisi matik

Kenyataannya, posisi tuas persneling di D saat berhenti karena macet atau sedang berada di lampu merah, tidak menyebabkan kerusakan pada komponen transmisi.

Hal tersebut disampaikan oleh Hermas Efendi Prabowo, pemilik Worner Matic, bengkel spesialis mobil matik, saat ditanya Kompas.com, beberapa waktu lalu.

"Sistem transmisi di dalam girboks otomatis akan berhenti bergerak saat mobil berhenti, meskipun posisi tuas berada di D (Drive)," ujar Hermas.

Hermas menambahkan, dalam kondisi tersebut, wajar jika terasa ada entakan. Sebab, putaran mesin saat idle sudah cukup menghasilkan tekanan oli ke transmisi untuk membuat mobil melaju.

“Itu wajar memang seperti itu, tapi hanya sebentar. Clutch yang bergesekan saat mobil berhenti tidak akan bikin jebol transmisi, karena tidak berpengaruh signifikan,” kata Hermas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau