JAKARTA, KOMPAS.com – Alternator merupakan komponen pada mesin mobil yang berfungsi sebagai pembangkit listrik pada kendaraan. Selain itu, alternator juga menyalurkan listrik ke komponen elektronis yang ada pada mobil.
Selain itu jika terlanjur rusak, suplai listrik pada kendaraan akan tidak maksimal. Efek karena alternator yang tidak bekerja maksimal yaitu mesin jadi sulit untuk di-starter, tidak menyala, sampai akhirnya mogok.
Melihat fungsinya yang sangat penting pada kendaraan, bagaimana cara merawat alternator agar tetap berfungsi normal?
Baca juga: Harga Rp 600 Juta Per Unit, 500 Rantis Maung Pindad Dipesan Prabowo
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi mengatakan, tidak ada perawatan khusus untuk alternator, cukup cek karet baja atau belt saja.
“Belt untuk mobil sekarang rata-rata hanya ada satu. Belt tersebut menggerakkan alternator, kompresor AC, water pump bahkan pompa power steering tipe fluida. Belt diperiksa berkala, kalau ada retak-retak ya diganti, menghindari putus,” kata Didi kepada Kompas.com, Selasa (14/7/2020).
Selain itu, sekarang tidak perlu lagi menyetel ketegangan dari belt. Sudah ada belt tensioner yang secara otomatis mengatur ketegangan dari belt tersebut. Jadi hanya perlu cek fisik dari beltnya saja.
Baca juga: Detail Teknis Pindad Maung 4x4, Mobil Taktis Ringan buat Tempur
Walaupun minim perawatan, pemilik mobil juga harus mengetahui beberapa masalah yang bisa timbul dari alternator. Didi mengatakan ada dua masalah yang biasa terjadi pada alternator.
“Masalah yang timbul biasanya carbon brush nya habis dan bearing alternatornya sudah mulai aus sehingga timbul bunyi,” ucap Didi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.