JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan PT Honda Prospect Motor (HPM) kembali menggeliat di Juni 2020. Mengantongi pencapaian 2.488 unit, Honda mengklaim jumlah tersebut naik 93 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau Mei yang hanya 1.291 unit.
Menariknya, setengah dari pencapaian tersebut ternyata berasal dari penjualan secara daring. Hal ini pun tak lepas dari ragam program kemudahan dan keringanan yang dikemas Honda untuk menarik perhatian konsumen melalui saluran online.
"50 persen itu datang dari online, tapi bukan dari awal sampai akhir. Jadi konsumen yang masuk ke situs resmi, media sosial, atau jaringan diler, lalu di approach dengan OTP (One Time Password) itu kita masukan perhitungan beli online walau nantinya ada test drive offline atau ke diler," kata Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM saat sesi tanya jawab virtual, Kamis (9/7/2020).
Baca juga: Apa Kabar Mobil Baru Honda di Indonesia?
Menurut Yusak, adanya pandemi mengubah pola atau kebiasaan sebagian banyak orang. Selama kurang lebih tiga bulan belakangan, kebanyakan masyarakat menghabiskan waktu di rumah.
Berangkat dari kondisi itu, Honda berinisiatif untuk memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin memiliki mobil tanpa harus datang ke diler. Bahkan juga dibarengi dengan ragam program menarik untuk memberikan keringanan.
Pencapaian hingga 50 persen pembelian melalui jalur online, diklaim Billy juga cukup signifikan. Karena sebelum pandemi, meski Honda sudah mulai menjajakan produknya secara daring, tapi saat itu hanya sekitar 3 persen saja.
Selain itu, peningkatan penjualan Honda menurut Billy juga tak lepas dari bergeraknya ragam aktivitas masyarakat sejak memasuki masa transisi PSBB. Bahkan pada Juni kemarin, tercatat cukup banyak konsumen first time buyer.
Baca juga: Penjualan Mobil Transmisi Manual Honda Mendadak Naik
"Konsumen first time buyer meningkat mungkin mereka yang khawatir naik angkutan umum memutuskan untuk beli mobil. Kondisi ini juga membuat penjualan mobil transmisi manual di segmen LCGC naik," ucap Billy.
"Dari tren, untuk (penjualan) online lebih banyak masih di Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek, selanjutnya diikuti oleh Jawa Tengah, dan daerah lainnya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.