Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Kondisi Mesin Kendaraan Bisa dari Warna Oli

Kompas.com - 30/06/2020, 17:22 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengetahui kondisi mesin kendaraan, terkadang tak hanya cukup hanya dengan mendengarkan suaranya saja. Akan lebih pasti dengan ikut memantau warna olinya.

Cara ini bisa dilakukan dengan hanya membuka dipstick oli, baik yang ada pada mobil mau pun sepeda motor. Setelah dibuka, tinggal memperhatiakan bagaimana warnanya, apakah masih bening, hitam, atau bahkan sudah berganti warna menjadi putih.

"Pastinya masing-masing warna itu akan mewakili kondisi mesinnya seperti apa, tapi memang bila untuk benar-benar memastikan lagi, pemilik kendaraan tetap harus ke bengkel, nanti ada teknisi yang melakukan pengecekan lebih pasti," ucap Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Bukan Mitos, Oli Mesin Berdampak pada Konsumsi BBM

Suparna menjelaskan, warna oli memang bisa mewakili situasi atau kondisi di dalam mesin, tapi tetap hal tersebut hanya sebagai untuk indikasi awal saja. Artinya bukan langsung menandakan bila mesin rusak dan lain sebagainya.

Pada umumnya, setelah kendaraan dipakai biasanya memang akan ada perubahan warna pada pelumas. Untuk warna kuning kecokelatan, terjadi pada kendaraan yang baru mengganti oli namun sudah digunakan dalam jarak yang masih rendah, antara 1.000 hingga 2.000 km, dan hal ini dinilai normal.

Kedua oli mulai berwarna hitam, kondisi ini menandakan mobil sudah menempuh perjalanan lebih jauh, biasanya lebih dari 4.000 hingga 5.000 km. Perubahan warna oli yang menjadi hitam murni dikarena makin tingginya jam terbang dari kendaraan.

Baca juga: Salah Kaprah Soal Interval Pergantian Oli Mesin Kendaraan

Sementara bila oli baru diganti, namun pemilik kendaraan sudah melihat adanya warna hitam pekat, maka jangan tunda untuk segera melakukan pergantian. Kondisi tersebut biasanya terjadi karena usia mesin yang sudah tua atau kotornya filter oli di dalam mesin.

Kondisi tersebut sedikit sama-sama dengan warna ketiga, namun waran hitam pekat diiringi dengan adanya seripihan halus sisa gesekan.

Dalam kondisi ini, pemilik mobil disarankan tak hanya mengganti oli dan filter, namun baiknya melakukan pengecekan menyeluruh, karena dikhawatirkan adanya keausan komponen di dalam mesin.

"Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan, misalnya baret pada dinding silinder, lalu bagian metal lainnya. Kalau hal ini didiamkan, lama-lama akan akan timbul suara aneh dalam mesin, parah-parahnya bisa menimbulkan kerusakan yang serius," kata dia.

Sedangkan yang terakhir adalah warna putih susu. Bila sudah menemui kelir oli seperti itu, artinya ada kebocoran yang membuat oli bercampur dengan air, baik dari paking atau sil-sil lainnya.

Baca juga: Apakah Oli Mesin Kendaraan Bisa Kedaluwarsa?

Namun bisa saja bukan karena bocor, tapi akibat adanya proses pengembunan di dalam mesin. Tapi hal ini biasanya paling sering kejadian pada mobil yang lama tak digunakan dan dipanaskan.

"Karena itu, pada intinya tetap harus melakukan pengecekan melalui teknisi. Nanti akan dianalisa dan dirunut apa masalahnya, makin cepat diatasi maka tingkat kerusakannya juga bisa diantisipasi," ujar Suparna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau