Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Salah Isi Bensin buat Motor Injeksi

Kompas.com - 04/05/2020, 17:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pemilik sepeda motor injeksi, wajib paham memilih bensin yang tepat dan sesuai dengan kompresi yang dibutuhkan mesin. Pasalnya, setiap bahan bakar atau bensin yang tersedia di pasaran saat ini memiliki berbagai nilai oktan.

Kepala Mekanik AHASS DAM, Wahyudin, mengatakan, tiap bahan bakar memiliki Research Octane Number (RON). RON merupakan angka identifikasi untuk komparasi antara heptana dan isooktana.

“Misal, 10 persen heptana dan 90 persen isooktana. Maka diidentifikasi dengan RON 90 atau setara pertalite,” ujar Wahyu kepada Kompas.com.

Baca juga: Butuh Waktu Berapa Lama Hingga Bensin Menjadi Basi?

Menurut Wahyu, dengan kesesuaian antara penggunaan bahan bakar dengan spesifikasi mesin dan emisi gas buang yang dihasilkan memiliki korelasi.

Pantauan Kompas.com di sebuah SPBU di Jalan Haji Andi Depu, Kecamatan Polewali Mandar, pada Kamis (21/11/2019) malam. Terlihat ratusan kendaraan antre setiap hari untuk mendapatkan BBM, terutama solar. Rata-rata pengendara antre hingga 10 jam, atau hinhha 2 km lebih di dua sisi jalan Trans Sulawesi Barat. KOMPAS.com/JUNAEDI Pantauan Kompas.com di sebuah SPBU di Jalan Haji Andi Depu, Kecamatan Polewali Mandar, pada Kamis (21/11/2019) malam. Terlihat ratusan kendaraan antre setiap hari untuk mendapatkan BBM, terutama solar. Rata-rata pengendara antre hingga 10 jam, atau hinhha 2 km lebih di dua sisi jalan Trans Sulawesi Barat.

“Semakin tinggi oktan, maka akan semakin sedikit emisi gas buang yang dihasilkan. Tapi, disesuaikan dengan desain mesin. Ketidaksesuaian penggunaan bahan bakar pada mesin bisa mengakibatkan tarikan menjadi tersendat, kurang tenaga atau mengelitik,” katanya.

Baca juga: Kendaraan dari Jadetabek Paling Banyak yang Diminta Putar Balik

Jika motor diisi dengan bahan bakar yang RON nya terlalu rendah, maka perfoma mesin seperti tertahan alias kurang bertenaga. Sedangkan, jika RON terlalu tinggi bisa membuat tempratur mesin meningkat.

“Selain itu, bisa membuat mesin mengelitik. Hal itu terjadi karena adanya pembakaran lebih awal, tidak sesuai dengan pengapian mesin,” kata Wahyu.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Bengkel Honda, AHASS Daya Motor Cibinong dan Megamendung, Asep Suherman, ia mengatakan, jika kadar oktan turun akibat penyimpanan terlalu atau dikenal dengan istilah “bensin basi”, biasanya bisa mengakibatkan tarikan motor tersendat saat dikendarai. Hal tersebut terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau