Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal Isi Bensin, Kenali Spesifikasi Kendaraan Sendiri

Kompas.com - 28/04/2020, 12:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekadar bisa mengendarai mobil atau motor, tidak menjadikan seseorang cukup untuk membawa kendaraan. Butuh pengetahuan dan kemampuan lain seputar kendaraan.

Maksudnya adalah agar tidak keliru dalam melakukan perawatan kendaraan tersebut. Setidaknya, seseorang harus mengetahui spesifikasi kendaraannya sendiri. misalnya, kompresi mesin.

Baca juga: Bahaya Bersihkan Karburator Menggunakan Bensin

Sebab, setiap kendaraan bermotor dengan kapasitas mesin yang berbeda, memiliki kompresi mesin yang berbeda pula. Kompresin mesin yang berbeda membutuhkan bahan bakar yang sesuai.

Petugas SPBU Shell mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Shell V-Power ke mobil BMW 520i Luxury saat acara flag-off dari BMW Driving Experience di SPBU Shell, Jalan Gatot Subroto, Menteng Dalam, Jakarta, Senin (12/3/2018). Program BMW Driving Experience merupakan kegiatan untuk menempuh lima kota besar sejauh 900 kilometer dengan mengendarai BMW Seri 5, salah satunya BMW 520i Luxury yang memiliki mesin 4-silinder BMW TwinPower Turbo serta memakai bahan bakar berkualitas.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas SPBU Shell mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Shell V-Power ke mobil BMW 520i Luxury saat acara flag-off dari BMW Driving Experience di SPBU Shell, Jalan Gatot Subroto, Menteng Dalam, Jakarta, Senin (12/3/2018). Program BMW Driving Experience merupakan kegiatan untuk menempuh lima kota besar sejauh 900 kilometer dengan mengendarai BMW Seri 5, salah satunya BMW 520i Luxury yang memiliki mesin 4-silinder BMW TwinPower Turbo serta memakai bahan bakar berkualitas.

Asal isi bensin berpengaruh pada keawetan dan juga performa mesin. Sebaliknya, penggunaan bahan bakar yang tepat, dapat memperpanjang usia mesin dan membuat performanya lebih baik.

Untuk itu, setiap mesin dengan rasio kompresi tertentu, akan lebih baik jika menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai.

Bukan masalah apakah bahan bakar yang mahal memberikan kualitas terbaik. Sedangkan bahan bakar yang lebih murah, kualitas yang diberikan tidak cukup baik.

Baca juga: Ingat Dampak Buruk Motor yang Sering Kehabisan Bensin

Didi Ahadi, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, kendaraan yang tidak mengikuti anjuran pabrikan untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan tertentu akan menimbulkan banyak akibat pada mesin.

"Adanya penimbunan kerak karbon di ruang bakar, karena tidak terbakar dengan sempurna. Sehingga mengakibatkan mesin mengelitik," ujar Didi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Didi menambahkan, tenaga yang dihasilkan mesin juga dapat berkurang, karena banyak endapan karbon di ruang bakar. Dampak buruk lainnya bisa juga membuat injector menjadi tersumbat dan masalah-masalah lainnya.

Semakin rendah nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar, dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi dan akan berakibat bensin lebih sulit menguap atau penguapan rendah.

Maka itu, bensin yang gagal terbakar akibat oktan terlalu rendah dapat menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.

Nilai Oktan / RON - Rasio Kompresi Ideal Penggunaan
RON 88 - 7-9 : 1
RON 90 - 9-10 : 1
RON 92 - 10-11 : 1
RON 95 - 11-12 : 1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau