Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Mudik, Ribuan Unit Kendaraan Dipaksa Putar Balik

Kompas.com - 24/04/2020, 15:24 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menindak 1.181 kendaraan yang hendak melakukan perjalanan keluar wilayah DKI Jakarta di tol Jakarta-Cikampek, Jumat (24/4/2020).

Jumlah tersebut diperoleh hanya dalam waktu lima jam sejak dilakukan penyekatan atau pembatasan kendaraan, usai pemerintah resmi melarang kegiatan mudik tahun ini.

"Sejak pukul 00.00 hingga 05.00 WIB tercatat ada 1.181 kendaraan yang diputarbalikkan di dua lokasi penyekatan, yaitu 498 kendaraan di (Pintu Tol) Bitung dan 683 kendaraan di (Pintu Tol) Cikarang," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo di keterangan tertulis, Jumat (24/4/2020).

Baca juga: Mudik Dilarang, Tol Layang Jakarta-Cikampek Resmi Ditutup

Peningkatan volume kendaraan yang keluar dari Jakarta sebenarnya sudah terlihat sejak dua hari sebelum penerapan penyekatan pintu tol.

Berdasarkan perhitungan di Gerbang Tol Cikampek Utama, pada 22 April 2020 terjadi lonjakkan volume kendaraan hingga 27 persen dari keadaan normal.

"Dari 18.753 kendaraan pada tanggal 21 April menjadi 25.797 kendaraan di 22 April 2020. Sementara kemarin ada 25.000 kendaraan," kata Sambodo.

Baca juga: Catat, Ini Titik Check Point untuk Cegah Masyarakat Mudik

Polri juga tengah memulai Operasi Ketupat 2020 pada hari ini, bersamaan dengan dimulainya larangan mudik di wilayah Jabodetabek, zone merah, dan masuk dalam PSBB.

"Operasi Ketupat tahun ini lebih pada imbauan masyarakat terkait wabah virus corona dan larangan mudik," ujarnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
seharusnya pemerintah fleksibel aja, kalau mereka mudik karena ekonomi ya uwis loh, karena mereka juga punya kampung halaman hanya perlu penerbitan standar sop bagi mereka, setidaknya mengurangi penyebaran korona di jakarta, dan mereka mudik nanti harus isolasi diri juga kan, speti wni dari ngr lain


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Cerita di Balik Drama Retret Kepala Daerah PDI-P
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau