JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) biasanya menyiapkan dua sopir dalam sekali perjalanan, tergantung rute. Kedua sopir ini, mengemudikan bus secara bergantian karena menjaga keselamatan dan keamanan, sekaligus menjaga waktu tempuh perjalanan tetap singkat.
Perjalanan bus AKAP bisa memakan waktu lebih dari 12 jam. Perjalanan biasanya dimulai dari sore dan sampai di kota tujuan esok paginya. Melihat rute perjalanan yang relatif jauh, maka disiapkanlah dua sopir.
Penggantian posisi sopir, biasanya dilakukan pada tengah malam. Ketika sopir pertama sudah menghabiskan 8 jam perjalanan, maka digantikan yang kedua.
Sopir kedua yang mulai mengendalikan bus tengah malam, kerap lebih leluasa di jalan, mengingat kondisi yang lengang, sehingga kecepatan bisa ditambah.
Di dunia kendaraan niaga ini, kemudian munculah mitos yang menyatakan, jika sopir kedua lebih jago mengolah kemudi ketimbang pertama.
Apakah mitos ini benar, atau sekadar omongan semata?
Kurnia Lesani Adnan, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) sekaligus Direktur Utama PT San Putra Sejahtera, mengatakan, sopir kedua dianggap lebih ahli itu belum bisa dipertanggungjawabkan, karena masih mitos.
Baca juga: Ini Cara Membunuh Virus pada Bagian Interior Mobil
"Sopir inti itu yang biasanya lebih ahli dan berpengalaman. Sopir inti berarti yang pertama mengemudikan busnya. Untuk pembagian waktu ketika mengemudi menyesuaikan dari kondisi," kata Sani kepada Kompas.com belum lama ini.
Pengemudi bus pastinya sudah kredibel dalam membawa kendaraan tersebut. Namun, ada waktu-waktu yang paling sulit ketika mengemudikan bus, yaitu saat menjelang matahari terbit.
Pasalnya, jendela bus yang lapang membuat sinar matahari yang baru memancar terekspos maksimal ke pandangan sopir. Meski pakai penghalang sinar matahari (sun visor), tetap dibutuhkan keahlian tinggi dari sopir.
"Mengemudi pas menjelang matahari terbit itu jam kantuk berat. Biasanya yang mengemudikan melewati jam tersebit ya sopir yang paling ahli," ujar Sani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.