Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pelek Palang Sering Dipakai buat Balap Motor

Kompas.com - 12/03/2020, 16:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelek palang atau casting wheel (CW) kerap juga disebut pelek racing. Bukan tanpa sebab ada kata ''racing'' yang menyertai, karena memang pelek jenis ini kerap digunakan di area balap.

Robby Ganie, Manager Riset dan Pengembangan RCB Indonesia, merek aftermarket khusus sepeda motor asal Malaysia mengatakan, pelek palang lebih stabil di kecepatan tinggi.

Baca juga: Kekurangan Pelek Palang Dibanding Pelek Jari-jari

Salah satu contohnya ialah motor sport. Motor jenis ini biasanya memakai pelek palang karena lebih rigid. Getaran yang hasilkan saat kecepatan tinggi tidak sebesar pelek jari-jari atau spoke wheel (SP).

Pebalap Astra Honda Racing Team, Dimas Ekky Pratama, bersiap memasuki lintasan sirkuit pada sesi kualifikasi FIM CEV Moto2 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Sabtu (18/11/2017). Selain Dimas Ekky Pratama, Astra Honda Racing Team juga menurunkan Andi Gilang di kelas Moto3.KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Pebalap Astra Honda Racing Team, Dimas Ekky Pratama, bersiap memasuki lintasan sirkuit pada sesi kualifikasi FIM CEV Moto2 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Sabtu (18/11/2017). Selain Dimas Ekky Pratama, Astra Honda Racing Team juga menurunkan Andi Gilang di kelas Moto3.

"Walaupun tidak semuanya juga. Kalau soal getaran tergantung produsen dia bisa membuat pelek yang balance atau tidak. Tidak semua pelek palang itu bisa balance, tergantung," kata Robby kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: Memahami Istilah PCD dan Offset pada Pelek Mobil

Selain soal getaran pelaku balap juga memperhitungkan bobot pelek. Pengertian di dunia balap ialah lebih ringan maka lebih cepat. Karena itu bahan pelek palang pun bervariasi dari alumunium sampai serat karbon.

"Mereka lebih cari bobot, jadi mereka tidak terlalu melihat model yang penting ringan. Pelek palang bisa lebih ringan dari jari-jari, tapi dengan ukuran tertentu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau