Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gonta-ganti Oli Mesin Beda Merek pada Motor Juga Berisiko

Kompas.com - 10/03/2020, 10:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komponen di dalam mesin sepeda motor butuh untuk dilumasi agar dapat bekerja dengan baik. Namun, tak jarang pemilik motor tidak setia dengan satu merek oli alias kerap bergonta-ganti.

Fungsi oli mesin bukan hanya melumasi setiap komponen yang bergesekan. Oli mesin juga dapat mendinginkan mesin dengan cara menyalurkan panas akibat gesekan dan pembakaran. Selain itu, oli mesin juga mampu membersihkan mesin dengan cara mengangkut kotoran dan elemen logam yang terbawa arus sirkulasi hingga ke filter oli.

Baca juga: Ganti Oli Mesin Jangan Semprot Angin Kompresor, Ini Efeknya

Fungsi lainnya yang tak kalah penting adalah oli mesin mampu memaksimalkan kompresi dan memertahankan tekanan agar konsumsi bahan bakar sangat efektif, merapatkan antar mekanik yang bergerak, dan memelihara mesin tetap terjaga kebersihannya.

Ganti oli motorShutterstock Ganti oli motor

Rialdy Fasha, Training and Technical Engineer Motul Indonesia, mengatakan, oli mesin tiap merek memiliki grade kualitas yang berbeda-beda dari mineral, yakni semi dan full sintetik. Sering gonta-ganti merek oli pasti dapat berdampak buruk bagi kendaraan.

"Salah satunya dapat mempengaruhi performa dan proteksi pada mesin, antara lain bisa kerusakan pada seal, umur mesin yang lebih singkat, dan lainnya," ujar Rialdy, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Cara Mudah Cek Kondisi Oli Mesin pada Sepeda Motor

Rialdy menambahkan, dikarenakan setiap oli memiliki zat aditif yang berbeda-beda, jika terlalu sering diganti, maka akan ada sisa pelumas sebelumnya yang sedikit banyak bercampur oli baru.

"Jika terus dilakukan seperti itu, maka aditif oli yang terdapat pada mesin bisa terjadi perbedaan unsur senyawa yang mengakibatkan reaksi kimia pada mesin," kata Rialdy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau