JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa hari usai diresmikan Presiden RI Joko Widodo, Tol Layang Jakarta-Cikampek (elevated) II sepanjang 36,4 km sudah bisa dilewati. Jalan layang terpanjang di Indonesia ini langsung kami jajal menggunakan Honda CR-V.
Honda CR-V memang bukan kendaraan terbaru yang dipasarkan di Indonesia. Namun SUV yang diperkenalkan pada 2017 ini jadi model paling cocok untuk dipakai melintasi jalan tol yang disebut bergelombang itu.
Di balik kap mesin, CR-V dibekali unit 1.500 cc VTEC Turbo bertenaga 190 ps dan torsi 248 Nm. Untuk mendukung performanya, SUV ini menggunakan suspensi MacPherson Strut di depan dan Multilink di belakang yang dapat menjaga kestabilan saat melaju di kecepatan tinggi.
Baca juga: Tips Aman Lewat Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek [VIDEO]
Bicara soal tol layang Jakarta-Cikampek, saat kami coba pada Kamis (19/12/2019), jalan ini memang didominasi aspal bumpy dengan sambungan jalan yang belum sempurna.
Bagian Expansion joint terlihat lebih rendah dibanding lapisan aspal. Hal ini membuat mobil selalu berguncang setiap melewati sambungan jalan.
Untungnya suspensi CR-V masih sanggup meredam guncangan tersebut, khususnya saat melaju pada kecepatan 80 kpj yang menjadi batas kecepatan maksimal di tol layang Japek.
Baca juga: Meski Bergelombang, Tol Layang Jakarta-Cikampek Diklaim Ramai Lancar
Namun jika kita menambah kecepatan sampai 90 km/jam, mobil memang masih anteng. Walau demikian guncangan akan semakin terasa di dalam kabin, dan makin kurang nyaman bagi penumpang belakang.
Yulian Karfili, Public Relation & Digital Manager PT Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan jika tol layang Jakarta-Cikampek jadi tempat cocok untuk menguji performa CR-V.
“Kami pikir ini kesempatan untuk mencoba CR-V. Karena mobil ini basisnya SUV, tapi SUV untuk perkotaaan dengan kontur jalan beragam. Tol baru ini jadi tempat yang bagus untuk mengeksplorasi kenyamanan CR-V,” ujarnya (19/12/2019).
Baca juga: Batas Maksimal Tinggi Mobil yang Boleh Melintas Jalan Tol Layang Japek
Untuk diketahui, CR-V yang kami kendarai berangkat dari kawasan Sunter sekitar pukul 10.15 WIB. Memasuki Tol Wiyoto Wiyono lewat gerbang tol Tanjung Priok, rombongan langsung dihadang kemacetan. Sekitar 45 menit perjalanan, kami tiba di pintu masuk jalan tol layang Japek di kawasan Cikunir.
Perjalanan melewati tol baru itu memang memangkas waktu. Tercatat kami menghabiskan 27 menit di jalan layang sepanjang 36,4 km itu, dari Cikunir hingga Karawang Timur. Kemudian keluar gerbang tol Kalihurip di kawasan Cikampek sekitar pukul 11.30 WIB.
Dibanding jika melewati tol Jakarta-Cikampek existing yang bisa menghabiskan waktu 2 jam hingga 3 jam, melewati tol layang bisa menghemat hingga separuhnya.
Sementara jika berbicara tarif tol, sampai saat ini tol layang Japek masih gratis. Pengguna akan dikenakan tarif sama seperti melewati tol Japek existing. Total biaya yang kami butuhkan dari gerbang tol Tanjung Priok hingga Kalihurip sebesar Rp 24.500.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.