JAKARTA, KOMPAS.com - Isuzu Motors Limited dan Volvo Group AB resmi menandatangai nota kesepahaman untuk membentuk aliansi strategis dalam kemitraan kendaraan komersial. Hal ini dilakukan untuk menangkap peluang dalam transformasi industri yang saat ini sedang berlangsung.
Dalam keterangan resmi Isuzu.co.jp, langkah pertama yang akan dilakukan adalah membangun kemitraan teknologi global dan menciptakan bisnis truk berat (heavy duty trucks) gabungan yang lebih kuat untuk Isuzu Motors dan UD Trucks di Jepang serta di seluruh pasar internasional.
Dengan begitu kepemilikan UD Trucks secara global dari Volvo Group berpindah ke Isuzu Motors. Untuk mempercepat pertumbuhan dengan memanfaatkan volume yang lebih besar dan kemampuan saling melengkapi.
Baca juga: Isuzu Tertarik Bangun RnD di Indonesia
"Volvo Group dan Isuzu Motors memiliki hubungan yang baik dengan truk menengah (medium duty trucks) di Jepang, berdasarkan rasa saling menghormati, nilai-nilai bersama, dan semangat menang. Kami melihat potensi besar untuk memperluas kerjasama kami dalam teknologi, penjualan dan layanan, serta area-area lain yang maju, untuk kepentingan pelanggan dan mitra bisnis kami," kata Martin Lundstedt, Presiden dan CEO Volvo Group.
Presiden dan Direktur Perwakilan Isuzu Motors Limited Masonari Kayatama, mengatakan bila kedua perusahaan sangat percaya pada peluang bisnis dan potensis sinergi. Adanya jalinan tersebut untuk mendapatkan nilai penuh dari spesialisasi masing-masing di seluruh produk.
"Kolaborasi kami akan secara aktif berkontribusi pada peningkatan layanan dan memperkuat pelanggan kepuasan serta mempersiapkan diri kita untuk revolusi logistik yang akan datang," ujar Katayama.
Baca juga: Solusi UD Truck Dukung Kebijakan soal Truk ODOL
Berdasarkan laporan dari Reuters, Isuzu bakal mengakuisisi UD Truck dengan dana yang cukup besar. Hal tersebut lantaran nilai perusahaan untuk UD Truck adalah sebesar 2,3 miliar Dollar Amerika Serikat atau berkisar Rp 32,17 triliun.
Sementara itu, Volvo sendiri memperkirakan dari transaksi akuisis tersebut akan menambah pendapatan operasionalnya sekitar SEK 2 miliar atau 208 juta Dollar Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.