Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petaka Kurangi Tekanan Udara Ban saat Hujan

Kompas.com - 18/12/2019, 08:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian pemilik mobil masih ada yang berpikir mengurangi tekanan udara ban saat berkendara di musim hujan, akan membuat daya cengkram makin menampak.

Alasannya, mobil diasumsikan akan makin mudah dikendarai dan tak mudah tergelincir. Namun, asumsi itu salah kaprah, justru salah dan fatal untuk dilakukan.

Menurut PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal, mengurangi tekanan udara pada ban saat musim hunaj merupakan prilaku yang salah kaprah.

Baca juga: Libur Akhir Tahun, Ingat Bahaya Laten Berkendara di Musim Hujan

"Anggapannya permukaan ban menjadi lebar sehingga lebih menapak dengan aspal, padahal justru hal tersebut berbahaya dilakukan. Akibat dikurangi maka yang terjadi ban tidak memiliki contact patch atau area kontak dengan aspal, belum lagi risiko pecah akibat tekanan udara yang minim," ucap Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/12/2019).

Berkendara di musim hujan bisa menjadi tantangan tersendiri, termasuk terjadinya aquaplaning.Chevrolet Indonesia Berkendara di musim hujan bisa menjadi tantangan tersendiri, termasuk terjadinya aquaplaning.

Menurut Zulapata, anggapan mengurangi tekanan udara saat berkendara musim hujan, khususnya untuk mobil merupakan suatu mindset yang salah. Baiknya, pemilik mobil tetap mengikuti aturan atau anjuran yang sudah ditetapkan setiap pabrikan mobil.

Dengan mengurangi tekanan udara memang secara otomatis tapak ban akan menjadi lebih rata dengan permukaan aspal. Tapi dalam kondisi sedang berkendara, seperti menempuh perjalanan jauh, menurut Zulpata hal tersebut justru menjadi petaka.

Baca juga: Hati-hati Tambal Ban Tubeless Metode Tusuk Bisa Picu Pecah Ban

Aquaplaningwww.autobild.de Aquaplaning

"Konteksnya ini kan sedang digunakan dalam berkendara, bayangkan bila terus menerus saat perjalana jauh. Belum lagi ditambah ketika mobil berbelok atau saat mengerem, akan terjadi defleksi yang cukup besar. Dampak terburuk ban bisa terlepas dari pelek," ujar Zulpata.

"Prinsipnya lebih baik kelebihan tekanan udara dibandingkan kekurangan, jadi jangan anggap remeh soal tekanan udara apalagi bila kita sedang ingin menempuh perjalanan jauh," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau