JAKARTA, KOMPAS.com- Jalan tol Jakarta - Cikampek II (elevated) direncanakan beroperasi pada 20 Desember mendatang. Pembukaan jalan jalang ini juga sempat mengalami penundaan karena kondisi jalan yang perlu diperbaiki.
Selain mundurnya jadwal pembukaan tersebut, ada 8 fakta di balik jalan layang sepanjang 36, 4 kilometer. Berikut sejumlah fakta jalan layang Jakarta - Cikampek ( Japek) II (elevated).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian (PUPR) Danang Parikesit menyampaikan, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek mulai beroperasi karena progres pembangunan fisik tol sepanjang 36,4 kilometer telah mencapai 99,967 persen.
Jika kelak beroperasi penuh, Tol Layang Jakarta-Cikampek akan menjadi jalan berbayar melayang terpanjang di Indonesia, menyaingi rekor Tol Wiyoto Wiyono sepanjang 15 kilometer.
Tol ini terdiri dari sembilan seksi. Seksi I Cikunir-bekasi Barat, Seksi II Bekasi Barat-Bekasi Timur, Seksi III Bekasi Timur-Tambun, Seksi IV Tambun-Cibitung, dan Seksi V Cibitung-Cikarang Utama. Kemudian Seksi VI Cikarang Utama-Cikarang Barat, Seksi VII Cikarang Barat-Cibatu, Seksi VIII Cibatu-Cikarang Timur, dan Seksi IX Cikarang Timur-Karawang Barat.
Baca juga: Jalan Tol Layang Cikampek Diprediksi Kurangi Kemacetan 30 Persen
Meski sudah akan beroperasi, tetapi PT Jasa Marga (persero) selaku pengelola jalan layang Japek II sampai saat ini belum menentukan tarifnya. Menurut informasi dari Kompas Properti, sebelumnya tarif yang diusulkan pada Jalan Tol Layang Japek II besarannya sekitar Rp 1.700 hingga Rp 2.000 per kilometernya (Km).
Dengan begitu, artinya untuk rute terjauh dari Cikunir sampai Karawang Barat, besaran ongkos yang harus dikeluarkan pengguna jalan antara Rp 61.000 sampai Rp 72.000.
Namun, menurut Direktur Utama Jasa Marga Jalan Layang Cikampek Djoko Dwijono, bila berdasarkan dokumen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tarif Tol Jakarta-Cikampek II ini diusulkan sebesar Rp 1.250 per kilometer (km)
"PPJT-nya itu Rp 1.250 per kilometer. Ini kami lagi pembahasan alot, karena masing-masing harus tercapai tujuannya, baik Jasa Marga dan pemerintah yang mewakili masyarakat," kata Djoko beberapa waktu lalu kepada Kompas Properti.
Bila benar demikian, artinya total ongkos yang dikeluarkan pengguna tol layang bisa lebih murah, yakni sekitar Rp 45.000 sepanjang 36,4 km.
Baca juga: Pembahasan Tarif Tol Layang Jakarta-Cikampek Belum Final
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan