Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Tol Layang Jakarta-Cikampek yang Segera Beroperasi

Kompas.com - 12/12/2019, 06:12 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Jalan tol Jakarta - Cikampek II (elevated) direncanakan beroperasi pada 20 Desember mendatang. Pembukaan jalan jalang ini juga sempat mengalami penundaan karena kondisi jalan yang perlu diperbaiki.

Selain mundurnya jadwal pembukaan tersebut, ada 8 fakta di balik jalan layang sepanjang 36, 4 kilometer. Berikut sejumlah fakta jalan layang Jakarta - Cikampek (Japek) II (elevated).

1. Jalan layang terpanjang di Indonesia

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian (PUPR) Danang Parikesit menyampaikan, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek mulai beroperasi karena progres pembangunan fisik tol sepanjang 36,4 kilometer telah mencapai 99,967 persen.

Jika kelak beroperasi penuh, Tol Layang Jakarta-Cikampek akan menjadi jalan berbayar melayang terpanjang di Indonesia, menyaingi rekor Tol Wiyoto Wiyono sepanjang 15 kilometer.

Tol ini terdiri dari sembilan seksi. Seksi I Cikunir-bekasi Barat, Seksi II Bekasi Barat-Bekasi Timur, Seksi III Bekasi Timur-Tambun, Seksi IV Tambun-Cibitung, dan Seksi V Cibitung-Cikarang Utama. Kemudian Seksi VI Cikarang Utama-Cikarang Barat, Seksi VII Cikarang Barat-Cibatu, Seksi VIII Cibatu-Cikarang Timur, dan Seksi IX Cikarang Timur-Karawang Barat.

Baca juga: Jalan Tol Layang Cikampek Diprediksi Kurangi Kemacetan 30 Persen

2. Tarik ulur tarif

Meski sudah akan beroperasi, tetapi PT Jasa Marga (persero) selaku pengelola jalan layang Japek II sampai saat ini belum menentukan tarifnya. Menurut informasi dari Kompas Properti, sebelumnya tarif yang diusulkan pada Jalan Tol Layang Japek II besarannya sekitar Rp 1.700 hingga Rp 2.000 per kilometernya (Km).

Dengan begitu, artinya untuk rute terjauh dari Cikunir sampai Karawang Barat, besaran ongkos yang harus dikeluarkan pengguna jalan antara Rp 61.000 sampai Rp 72.000.

Namun, menurut Direktur Utama Jasa Marga Jalan Layang Cikampek Djoko Dwijono, bila berdasarkan dokumen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tarif Tol Jakarta-Cikampek II ini diusulkan sebesar Rp 1.250 per kilometer (km)

"PPJT-nya itu Rp 1.250 per kilometer. Ini kami lagi pembahasan alot, karena masing-masing harus tercapai tujuannya, baik Jasa Marga dan pemerintah yang mewakili masyarakat," kata Djoko beberapa waktu lalu kepada Kompas Properti.

Bila benar demikian, artinya total ongkos yang dikeluarkan pengguna tol layang bisa lebih murah, yakni sekitar Rp 45.000 sepanjang 36,4 km.

Baca juga: Pembahasan Tarif Tol Layang Jakarta-Cikampek Belum Final

Jalan Tol Layang Japek telah memasuki tahap finishing sebelum diresmikanKementerian PUPR Jalan Tol Layang Japek telah memasuki tahap finishing sebelum diresmikan

3. Jadwal operasional mundur

Pembukaan jalan layang yang membentang mulai dari Jakarta sampai Cikampek juga mundur. Awalnya, jalan layang sepanjang 36,4 kilometer itu mau beroperasi 15 Desember mendatang.

Akan tetapi, karena masih ada beberapa perbaikan maka pembukaan jalan diundur jadi 20 Desember. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga sempat menyatakan bahwa jalan tol masih harus disempurnakan untuk menambah kenyamanan dan keamanan pengguna.

Sehingga, pembukaannya mundur 5 hari dari jadwal awal yaitu 15 Desember menjadi 20 Desember 2019.

"Digeser menjadi tanggal 20 Desember karena ada hal-hal yang perlu diselesaikan seperti jalan yang belum rata sehingga mengurangi kenyamanan. Selain itu, pada periode tersebut diprediksi menjadi puncak lalu lintas libur Natal dan Tahun Baru 2020," katanya belum lama ini.

Baca juga: Menhub: Tol Layang Jakarta-Cikampek Beroperasi 20 Desember 2019

4. Jalan bergelombang

Mundurnya pembukaan jalan tol Jakarta - Cikampek (Japek) II elevated tidak terlepas dari kondisi jalan yang dinilai perlu perbaikan. Bahkan dikabarkan, di beberapa bagian jalan terlihat bergelombang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com