JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan kick starter pada sepeda motor bisa dibilang sangat jarang dibanding electric starter. Tentu saja, hal ini berkaitan dengan kepraktisannya.
Kendati demikian, kontribusi kick starter tidak kalah penting untuk membantu memompa jantung mekanis motor. Apalagi saat aki dalam kondisi tidak optimal atau electric starter tidak berkerja.
Namun karena kick starter diabaikan, ketika digunakan kembali akan jadi seret dan membutuhkan waktu lama untuk kembali lagi ke posisi semula (saat ditendang).
Baca juga: Tips Merawat Busi pada Motor
"Ini dikarenakan ada debu yang tersangkut atau menempel pada area as dan gir dari kick starter," kata Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta, Rendra, kepada KOMPAS.com, belum lama ini.
Oleh sebab itu, lanjut dia, baiknya kick starter selalu digunakan paling tidak satu hari sekali supaya ada pergerakan. Kemudian, rajin-rajin untuk mencuci motor terutama setelah terkena hujan.
Jika kick starter sudah bermasalah atau keras, cara paling efektif pemilik harus membongkar CVT dan membersihkannya secara merata. Hilangkan semua kotoran dari penghubung gir memakai kuas dan kompresor.
Baca juga: Ini Tanda-tanda Mesin Motor Alami Overheat
"Lumasi juga pakai grease atau gemuk di sekitaran alur gir, karena kick starter yang keras itu tidak ada pelumasan lagi di sana," kata Technical Service Division Astra Honda Motor Endro Sutarno, dikesempatan terpisah.
Bagi para pemilik yang tidak biasa mengerjakan hal ini sendiri, baiknya untuk meminta bantuan bengkel.
"Bagian ini seharusnya memang dirawat secara berkala seridaknya 6 bulan sekali atau 8.000 kilometer. Saya sarankan pembersihan dan perawatan untuk dilakukan di bengkel resmi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.