Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citra Helm Lokal Indonesia Ikut Terdongkrak berkat MotoGP

Kompas.com - 18/11/2019, 08:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak disangkal, MotoGP merupakan salah satu tolok ukur teknologi sepeda motor, termasuk juga standar kelengkapan berkendara seperti helm dan pakaian balap (racing suit).

Khusus untuk helm, nama-nama besar seperti Arai, Shoei, AGV, Nolan, dan yang lainnya masih jadi favorit. Namun, belakangan ini kebanggaan memakai merek helm lokal seperti KYT dan NHK terus meningkat.

Alexander Rayner, pemilik toko perlengkapan berkendara untuk motor, RC Motogarage, mengatakan, salah satu alasan orang lebih memilih merek luar karena dipakai oleh idolanya di MotoGP.

Baca juga: Tips Mengeringkan Helm Setelah Terkena Hujan

"Memang benar banyak yang memilih brand luar, sebab orang pada akhirnya melihat ke MotoGP. Itu biasanya karena idola, Rossi pakai AGV jadi mereka beli, Pedrosa pakai Arai jadi ingin juga. Tolok ukurnya ke MotoGP, tapi helm lokal pun sekarang mulai meningkat," kata Rayner yang ditemui Kompas.com, Minggu (17/11/2019).

Pebalap Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin NGK Bahtera, Syahrul Amin, memamerkan dua trofi dari Kejurnas Sport 150cc dan 250cc IRS 2016, di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Minggu (6/11/2016).NUGYASA LAKSAMANA/KOMPAS.com Pebalap Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin NGK Bahtera, Syahrul Amin, memamerkan dua trofi dari Kejurnas Sport 150cc dan 250cc IRS 2016, di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Minggu (6/11/2016).

Rayner mengatakan, merek helm lokal mulai dilirik setelah banyak pebalap dunia memakai helm produksi Indonesia. Sebut saja Dimas Ekky di Moto2 dan Aleix Espargaro yang pakai KYT, serta Karel Abraham yang memakai NHK di MotoGP.

"Sebab, di Moto2 sudah ada Dimas Ekky, di MotoGP Aleix Espargaro pakai KYT, jadi sekarang itu local pride helm lokal sudah naik dan dilirik. Tapi buat beberapa ya tetap berkacanya ke kelas premium, yaitu MotoGP," katanya.

Baca juga: Tips Ringan Usir Embun di Helm saat Hujan

Rayner mengatakan, lonjakan pemakaian helm lokal mulai terasa sejak tiga tahun lalu (2016). Yang memopulerkan ialah anak-anak muda, penyuka balap nasional, dan penggemar sunmori (sunday morning ride).

"Sejak tiga tahun belakang, terutama di anak-anak muda penggemar motor sport, tapi kalau yang sedikit berumur di atas 35 tahun ke atas, mereka biasanya cari yang modular, atau helm yang kacanya besar dan bisa buat merokok," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com