JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Crown 2.5 HV G-Executive dipilih PT Astra International selaku peserta tender yang lolos kualifikasi untuk pengadaan mobil dinas jajaran menteri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) masa jabatan 2019-2024.
Alasan terkuat terpilihnya mobil rendah emisi tersebut karena cocok dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah untuk mobil dinas sekelas menteri (Keputusan Menteri Keuangan No.577/KM.6/2017) demi menunjang tugas kenegaraan.
Namun bila menilik jajaran merek otomotif roda empat di bawah Astra Internasional, beberapa model milik BMW juga sebenarnya memiliki peluang untuk jadi tunggangan menteri Jokowi. Sebut saja, salah satunya BMW Seri 7.
Baca juga: Mobil Menteri Jokowi yang Baru Sudah Dikirim Pekan Lalu
Lantas bagaimana tanggapan BMW? Menanggapi hal ini, Direktur Komunikasi BMW Group Indonesia Jodie O'tania mengaku dari awal tak mengharapkan BMW jadi kendaraan pemerintahan.
"Karena dari peruntukannya, positioning BMW secara global, mobil tidak diasosiasikan untuk pemerintahan. BMW lebih mengutamakan sheer driving pleasure, sedangkan pemerintahan seringnya menikmati mobil dari belakang (bangku penumpang)," katanya di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Baca juga: Perbedaan Mobil Menteri Baru Jokowi dengan Versi Standar
"Maka, positioning BMW itu lebih kepada orang-orang seperti influencer, artist, eksekutif, yang dimana mereka masih menikmati perjalanan di balik setir kemudi," ujar Jodie.
Lagipula, BMW Security Vehicle di Indonesia belum ada yang baru. Terakhir, hanya ada di BMW seri 7 F02.
"Security vehicle kita belum ada yang baru. Tapi alasan utamanya dari positioning BMW sendiri," kata Jodie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.