Mobil Menteri Jokowi, Toyota Crown Hybrid Servis di Bengkel Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain Mercedes-Benz S600 Guard seri terbaru yang akan dipakai oleh Presiden Jokowi Widodo, para menteri kabinet periode 2019-2024 juga dipastikan mendapat mobil baru, yaitu Toyota Crown 2.5 HV G-Executive.

Total ada 101 unit Crown 2.5 HV G-Executive yang akan dipakai menteri dan pejabat setara menteri. Mobil ini masuk setelah PT Astra International Tbk-TSO memenangkan tender untuk menyediakan mobil dinas pejabat negara.

Baca juga: Roy Suryo Sarankan Mobil Menteri Sewa dari Rental

Menariknya sedan mewah yang didatangkan utuh (CBU) dari Jepang itu tetap melakukan servis di jaringan diler resmi Toyota, yakni di Auto2000. Prosesnya seperti layaknya datang ke bengkel, namun booking dipermudah agar pengerjaan bisa cepat.

"Mobil menteri yang ada sekarang (Crown Royal Saloon) pun servisnya di Auto2000, jadi tidak ada perubahan dengan sebelumnya," Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), belum lama ini.

Lihat Foto

Mobil menteri Toyota Crown 2.5 HV G-Executive(Toyota)

Saat servis di bengkel, mobil menteri Jokowi pun punya keistimewaan, yakni gratis jasa dan suku cadang selama 5 tahun.

"Kebetulan memang mobil Crown ini sudah kita lengkapi gratis jasa dan suku cadang selama 5 tahun. Memang itu kebutuhan instasi pemerintah, ganti oli juga termasuk. Tapi asuransi tidak kita hanya menjual paket mobilnya," kata Anton.

Lihat Foto

Mobil menteri Toyota Crown 2.5 HV G-Executive(Toyota)

Baca juga: Pajak Lamborghini Aventador Raffi Ahmad yang Terbakar, Rp 2,185 Miliar

Toyota Crown 2.5 HV G-Executive adalah varian dari Crown yang merupakan mobil hybrid, sesuai dengan kodenya HV (Hybrid Vehicle). Mobil ini mengusung semangat ramah lingkungan.

Mobil ini dibekali mesin 2.5L Dynamic Force Engine Hybrid System. Tenaganya keseluruhannya diklaim mencapai 223 tk dengan torsi 221 Nm. Konsumsi bahan bakarnya bisa mencapai 19,4 km/L.

Bicara soal harga, di Jepang mobil ini dibanderol 5.837.400 yen atau setara dengan Rp 778 juta.