Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kasus Terbakarnya Lamborghini Raffi Ahmad, Ingat Lagi Bahaya Modifikasi

Kompas.com - 23/10/2019, 08:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Raffi Ahmad menduga salah satu penyebab Lamborghini Aventador miliknya mudah terbakar, yaitu karena bahan material bodi mobil sudah diganti menjadi karbon.

Hal ini diungkapkan Raffi melalui video yang diunggah Rans Entertainment, Minggu (20/10/2019).

"Bodi mobil Lamborghini aku kan punya yang body kit dan bodi original. Nah, ini kebetulan sedang pakai body kit, bukan original. Jadi takutnya kalau kena api sedikit jadi langsung menyebar,” ujarnya.

Baca juga: Mengenal Masalah Overheat yang Bikin Lamborghini Raffi Ahmad Terbakar

Lamborghini Raffi Ahmad yang terbakar di kawasan Sentul, Jawa Barat, Sabtu (19/10/2019).YouTube/Rans Entertainment Lamborghini Raffi Ahmad yang terbakar di kawasan Sentul, Jawa Barat, Sabtu (19/10/2019).

Penggunaan bahan karbon di mobil memang membuat kesan tersendiri serta meringankan beban. Tapi di samping itu, bahan tersebut mudah menghantarkan panas dan terbakar sebagaimana dikatakan Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi.

"Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan risiko melakukan modifikasi kendaraan. Pikirkan secara matang hal-hal yang bisa terjadi, seperti tidak menggunakan bahan yang mudah terbakar di bagian-bagian yang cepat panas," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Baca juga: Kronologi Lamborghini Raffi Ahmad yang Terbakar di Sentul

Kolase mobil Lamborghini Aventador milik Raffi Ahmad. Instagram raffinagita1717/ist Kolase mobil Lamborghini Aventador milik Raffi Ahmad.

"Ini bukan karena penggunaan bahan karbon saja, tapi prilaku sepele contohnya jarak antara bumper dengan knalpot terlalu dekat bahkan menempel. Itu bisa juga membuat kendaraan terbakar," ujarnya lagi.

Lalu, menurut Anjar, hindari juga modifikasi di bagian elektrikal kendaraan. Sebab, tak jarang terjadi kebakaran mobil yang melibatkan bagian tersebut.

"Jangan asal keren saja, tapi perhatikan dengan matang risikonya. Pabrikan memang tidak menganjurkan dilakukan modifikasi, tapi jika memang ingin, baiknya serahkan kepada spesialis," katanya.

Lamborghini Aventador milik Raffi Ahmad yang terbakar di kawasan Sentul, Sabtu (19/10/2019).YouTube/Rans Entertainment Lamborghini Aventador milik Raffi Ahmad yang terbakar di kawasan Sentul, Sabtu (19/10/2019).

Sebelumnya, dikabarkan Lamborghini Aventador berkelir hitam milik Raffi terbakar di Simpang Bundaran Kecil Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/10/2019). Diduga, kebakaran terjadi karena mobil mengalami overheat.

"Saat ini masih dicek di bengkel, dicari penyakitnya apa," kata Raffi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com