Daya Beli Turun, Jualan Sigra Diprediksi Jalan di Tempat

JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu Sigra facelift yang meluncur September 2019 tidak mampu meningkatkan penjualan Daihatsu. Bukan karena mobil LCGC 7-penumpang itu tak laku, tapi pasar otomotif saat ini masih lesu.

Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, mengatakan, pasar nasional memang sedang lesu. Banyak model baru yang keluar pun belum bisa meningkatkan pasar karena daya beli turun.

Baca juga: Komunitas Puas dengan Toyota Calya dan Daihatsu Sigra Terbaru

"Sigra itu 3.500 unit retail salesnya, kalau wholesalesnya 3.800 unit, itu bulan September. Agustus 3.800 unit retail salesnya," kata Amelia di peluncuran web series Pergi Pagi Pulang Untung (P3U), di Jakarta, Senin (7/10/2019).

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Agutus 2019 penjualan ritel mobil di Indonesia mencapai 675.000 unit. Capaian ini turun sekitar 11 persen dari periode sama tahun lalu.

"Kami melihat penjualan belum menunjukkan respons yang baik. Bulan September pasar cenderung turun dibandingkan bulan Agustus. Year to date masih turun 11 persen secara retail," kata Amel.

Baca juga: Daihatsu Sigra Facelift Ada yang Tidak Naik Harga

Adapun khusus segmen low cost green car (LCGC) yang dihuni Sigra, selama Januari-Agustus 2019 mencapai 143.632 unit, atau turun sekitar empat persen ketimbang periode sama tahun lalu.

"Banyak model baru tapi belum meningkatkan pasar. Karena pondasi untuk meningkatkan pasar yaitu daya beli. Kalau daya beli masih lemah apapun yang dilakukan oleh APM untuk menstimulus pasar, belum bisa diserap," katanya.