Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Efek Buruk Kabut Asap Karhutla buat Sirkulasi Udara Kabin Mobil

Kompas.com - 18/09/2019, 12:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau dan sekitarnya sudah sangat mengkhawatirkan.

Saking pekatnya, kualitas udara di sana dinyatakan berbahaya dan bagi siapa saja diwajibkan menggunakan masker saat di luar ruangan.

Efek kabut asap rupanya tak hanya berpengaruh ke manusia, tapi juga ke sirkulasi udara di mobil. Hal ini diungkap oleh Denny Sulistyo, Kepala Bengkel Honda Jakarta Center, Jakarta Pusat kepada Kompas.com (18/9/2019).

“Efek langsung dari kabut asap akan berpengaruh ke sirkulasi AC. Sebab filter AC dapat menyedot asap lewat blower dan lubang ventilasi,” kata Denny.

Baca juga: Kesalahan Umum Pakai AC Mobil di Musim Kemarau

Ilustrasi AC mobildjedzura Ilustrasi AC mobil

Hal ini menyebabkan bau asap yang tercium di dalam kabin, apalagi jika ventilasi udara pada interior dibuka. Ruang kabin secara langsung dapat terpapar polusi asap.

Agar kondisi AC kembali normal, Denny menyarankan untuk mengecek filter AC. Penggantian disarankan setiap 20.000 Km, namun jika sudah kotor sebelum masanya, penggantian harus dilakukan lebih cepat.

Denny juga mengatakan, ada cara khusus memeriksa filter AC yang sudah terpapar polusi asap. Yakni dengan menyalakan AC mobil di pagi hari usai diistirahatkan semalaman.

Baca juga: Bersihkan Evoporator AC Mobil Pakai Teknik Semprot

Ac mobil bisa membuat dehidrasi google Ac mobil bisa membuat dehidrasi

“Jika sudah kotor atau kena polusi, biasanya saat dinyalakan pagi hari akan tercium baunya AC. Kalau ada bau asap tandanya filter AC sudah kena,” ujar Denny.

“Saran saya selama berkendara dalam kondisi kabut asap atau di perkotaan, ventilasi udara di interior lebih baik ditutup saja, soalnya dia membawa debu dari luar. Kalau kondisi di pegunungan dengan udara sejuk, itu enggak apa-apa dibuka,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau