JAKARTA, KOMPAS.com - Mengaktifkan dan menonaktifkan pendingin kabin (air conditioner/AC) pada mobil tidak boleh sembarangan. Apabila tidak mengikuti aturan, maka tak menutup kemungkinan komponen tersebut menjadi cepat rusak.
Sebagai contoh, ketika mematikan mesin sebaiknya AC juga ikut dinonaktifkan. Sebab, dalam jangka waktu panjang ada komponen yang cepat rusak sebelum waktunya.
Menurut penjelaskan Kelvin Ong, Kepala Bengkel Rotary Bintaro (Spesialis AC mobil), jika dalam kondisi menyala maka sebenarnya tidak akan merusak kompresor, tetapi komponen yang cepat bermasalah, yaitu alternator dan aki.
"Jadi ketika mobi mau dinyalakan, butuh tenaga yang cukup tinggi. Jika AC dalam posisi menyala maka daya ke magnet kompresor menjadi lebih besar," ujar Kelvin belum lama ini di kawasan Bekasi.
Baca juga: 3 Komponen Ini Bisa Jadi Penyebab AC Mobil Tidak Dingin
Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat juga pernah mengatakan bahwa, tidak ada salahnya untuk ikut menonaktifkan AC ketika mesin mobil tidak menyala. Efek yang dirasa untuk jangka panjang.
"Karena pada AC sendiri banyak komponen penting, seperti kompresor, kondensor, hingga evaporator. Apabila ketika komponen itu bermasalah, maka kinerja AC pun menjadi tidak maksimal," ujar Sapta kepada Kompas.com belum lama ini.
Nah, jadi buat para pemilik mobil tidak ada salahnya untuk memposisikan tombol AC pada posisi off ketika mesin mobil dimatikan.
"Ketika mesin menyala, maka AC juga boleh dinyalakan kembali. Agar lebih awet saja semua komponen-komponen penting pada AC tersebut," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.