JAKARTA, KOMPAS.com – Selain memamerkan beberapa keunggulan teknologi elektrifikasi, gelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 turut menjadi momentum finisnya uji coba mobil listrik keliling Indonesia.
Proyek yang digawangi oleh Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) ini telah dimulai sejak 2 September 2018 hingga 2 September 2019.
Agus Mukhlisin, perwakilan dari Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO) ITS, mengatakan selama setahun penuh pihaknya melakukan uji coba kendaraan listrik hingga sejauh 12.300 Km.
Baca juga: Tunggu 2 Tahun Lagi, Harga Mobil Listrik Baru Bisa Murah
“Kami sudah melakukan Explore Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dengan mobil listrik buatan sendiri. Dari inverter, motor listrik, baterai manajemen sistem kami kembangkan sendiri,” kata Agus di hari kedua IEMS 2019.
“Secara engineering, kami sudah percaya diri konsep ini sudah siap diproduksi massal dari sisi engineering, kemudian dari sisi safety juga sudah,” sambungnya pada Kamis (5/9/2019).
Menurutnya, pengalaman keliling Indonesia dengan mobil listrik memberikan sejumlah pengetahuan. Salah satunya soal komponen terpenting yang tidak boleh bermasalah selama perjalanan itu.
Baca juga: Polisi: Mobil Listrik Harus Punya STNK dan BPKB
Beragam medan dan cuaca pun berhasil dilelaui tanpa kendala, salah satunya berkat menjaga betul komponen battery pack.
Agus menerangkan, komponen ini jadi salah satu hal yang masih didatangkan dari luar negeri. Bisa jadi battery pack tidak ada cadangannya, jika rusak misi kemungkinan gagal.
Ia bercerita, suatu ketika harus melewati tanjakan terjal di daerah Sulawesi. Dengan torsi melimpah bukan hal sulit bagi mobil listriknya menaklukan medan tersebut.
Namun yang jadi perhatian adalah suhu baterai yang memanas bila terus digeber melewati tanjakan tersebut.
"Kalau saya paksakan nanti temperatur akan naik dan bisa terbakar, makanya komponen yang sangat saya jaga yaitu battery pack-nya. Bayangkan mobil listrik tidak punya bahan bakar, tapi bisa ada ledakan. Nah itu terjadi di baterainya," ujar Agus.
Baca juga: Menanti Standarisasi Charging Station Mobil Listrik
Tak heran, penelitian dan pengembangan soal baterai menjadi fokus utama yang dilakukan ITS. Bagaimana menjaga agar baterai tidak over discharge atau over heat, dan lain sebagainya.
“Sehingga kami juga harus memperlakukan baterai dengan baik. Dan syukurnya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Jarak 12.300 km sudah dijalankan tanpa masalah,” tambah Agus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.