JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meyakini bahwa Indonesia saat ini mampu menjadi produsen kendaraan listrik. Hal ini karena berbagai komponen pendukung pembuatannya ada di Indonesia.
Disebutkan, komponen utama untuk kendaraan listrik yaitu baterai lithium ada di Indonesia yakni sekitar 70-80 persen.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai bahan baku terbaik di dunia, untuk memproduksi baterai lithium ion, yaitu bijih nikel kadar rendah atau yang biasa disebut limonite (kandungan nikel 0,8-1,5 persen).
"Dahulu, nikel kadar rendah itu tidak bisa dibuat apa-apa. Namun sekarang, dengan teknologi baru bisa jadi cobalt. Sedangkan cobalt sendiri adalah material utama baterai lithium. Jadi, sampai 80 persen komponen ini ada di Indonesia," katanya saat membuka acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Baca juga: Luhut Minta Mobil dan Motor Dinas Pakai Kendaraan Listrik
Lalu, melalui Peraturan Menteri ESDM yang sedang dalam proses di Kementerian Hukum dan HAM, akan ada kebijakan terkait pelarangan ekspor bijih nikel guna menjaga cadangan dan mempertimbangkan banyaknya smelter nikel yang mulai beroperasi di Indonesia.
Kebijakan ini tentunya bakal meningkatkan nilai tambah untuk produk nikel sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara untuk selanjutnya dipergunakan bagi kesejahteraan rakyat.
Luhut juga mengatakan, saat ini banyak pihak yang ingin memulai berinvestasi di dalam negeri untuk memproduksi berbagai komponen pendukung pembentuk kendaraan listrik khususnya baterai.
Baca juga: Bakal Ada 3 Tipe Colokan Kendaraan Listrik di Indonesia
"Kami akan melibatkan Panasonic, LG, Mercedes-Benz, VW, dan banyak lagi karena mereka punya kepentingan sama terkait produksi baterai mobil listrik," katanya.
Melalui keyakinan tersebut, ujar Luhut lagi, udara di berbagai kota besar Indonesia seperti Jakarta bakal kembali bersih. Di samping, Indonesia bisa berdiri tegak sebagai pemain utama di era kendaraan listrik.
"Jika dalam waktu 3 tahun kita dapat gantikan 50 persen kendaraan yang beroperasi di Jakarta menjadi kendaraan listrik, maka Indonesia punya ketahanan energi yang bagus di samping udara yang akan kembali bersih. Ekspor pun jadi sehat karena ada added value yang banyak," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.