Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Mobil Listrik di Indonesia | Premium Dihapus, Solusi Turunkan Pencemaran Udara

Kompas.com - 18/08/2019, 07:02 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Topik mengenai mobil listrik di Indonesia cukup membuat masyarakat penasaran. Sebagai contoh, berita soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin membangun industri kendaraan listrik di Indonesia.

Selain itu, Toyota juga mulai bicara soal produksi mobil listrik di Indonesia. Informasi lainnya, yakni korelasi BBM oktan rendah dengan pencemaran udara.

Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal Otomotif pada Sabtu 17 Agustus 2019:

1. Jokowi: Kami Mau Bangun Industri Mobil Listrik Sendiri

Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Industri otomotif Indonesia harus segera lakukan percepatan untuk memasuki era elektrifikasi dan melepas ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Demikian disampaikan Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi) dalam pidato kenegaraan 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Inisiasi tersebut timbul setelah neraca perdagangan Indonesia berangsur devisit karena impor bahan bakar minyak (salah satunya) dan gejolak dunia otomotif yang mulai beralih untuk menghasilkan kendaraan ramah lingkungan.

Indonesia, kata Jokowi, punya modal besar agar dapat menjadi pemain unggulan asalkan langkah-langkah untuk ke sana dilakukan sejak dini.

Baca juga: Jokowi: Kami Mau Bangun Industri Mobil Listrik Sendiri

2. Toyota Bicara Soal Produksi Mobil Listrik

Toyota C-HR Hybrid di GIIAS 2019 Toyota C-HR Hybrid di GIIAS 2019

Perpres Nomor 55 Tahun 2019, membuka jalan produsen otomotif untuk membentuk industri kendaraan berbasis listrik. Tapi juga mengatur bahwa wajib memiliki fasilitas produksi sendiri. Toyota dalam hal ini merupakan produsen yang punya pabrik sendiri.

Bagian distribusi ditangani oleh Toyota Astra Motor (TAM) sedangkan produksi oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Menanggapi hal tersebut, Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing TAM, mengatakan, pada dasarnya tidak ada masalah saat pabrik yang sekarang ada kemudian diperluas untuk membuat mobil listrik.

Baca juga: Toyota Bicara Soal Produksi Mobil Listrik

3. Korelasi BBM Oktan Rendah dengan Pencemaran Udara

Pasca gempa Donggala dan Palu Sulteg, pasokan bbm di spbu kabupaten mateng dan pasangkayu langka.KOMPAS.Com Pasca gempa Donggala dan Palu Sulteg, pasokan bbm di spbu kabupaten mateng dan pasangkayu langka.

Belum lama ini, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menyimpulkan kalau hadirnya bahan bakar dengan oktan rendah atau kualitas yang buruk dapat membantu meningkatnya pencemaran udara.

Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif KPBB, menjelaskan, kendaraan yang menggunakan bensin, sekarang ini harus menggunakan oktan yang minimal 91 atau Pertamax (RON 92). Kalau kurang dari itu, maka akan memicu terjadinya knocking atau mengelitik pada mesin.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau