JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki motor gede (moge) boleh jadi keinginan banyak pecinta sepeda motor. Namun tak disangkal, postur orang Asia termasuk Indonesia, kadang kala jadi ganjalan karena tinggi badan.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan, hal ini kerap ditemui oleh pengendara dengan postur di bawah 170 cm, padahal moge punya jok tinggi dan bobot berat.
Baca juga: Tips Berkendara saat Gempa, Jangan Panik
"Hal ini sering ditemui saat size Asia naik motor besar, seperti BMW GS dan Harley-Davidson dan lainnya, ketika dimensi pengendara di bawah 170 cm. Maka itu kita harus mensiasati saat proses naik turun motor," kata Jusri kepada Kompas.com, Senin (5/8/2019).
Berikut tips dari Jusri buat pengendara dengan postur tak terlalu tinggi:
1. Gunakan standar samping
Gunakan standar samping ketika ingin naik ke atas jok. Standar samping menjadi tumpuan karena bobot motor yang berat. Hal ini akan memudahkan pengendara yang tidak terlalu tinggi untuk naik ke atas motor.
"Caranya, motor distandar samping. Kemudian naik dari sisi kiri. Injak foot step kiri pakai kaki kiri, baru kemudian kaki kanan naik ke atas jok. Dengan begitu akan lebih mudah untuk naik motor yang joknya tinggi," kata Jusri.
Baca juga: Tips Jaga Stamina Naik Motor ala Crosser AHRT
2. Putar setang ke kanan
Bobot moge yang berat butuh teknik tersendiri untuk menegakkan motor. Justri mengatakan, salah satu caranya yaitu dengan mengarahkan setang ke kanan terlebih dahulu.
"Dengan cara ini motor akan lebih mudah ditegakkan. Ini akan menghemat energi sebab moge punya bobot yang berat, energi kita bisa cepat habis hanya untuk menegakkan motor berat semisal Harley-Davidson yang beratnya bisa nyaris 500 kg," katanya.
3. Berhenti yang benar
Selalu punya ancang-ancang ketika ingin berhenti, jangan berhenti spontan sebab biasanya kalau ''kagetan'' dengan motor yang berat maka motor akan rebah. Anak motor sering menyebutnya dengan istilah ''jatuh bego."
"Caranya bagaimana, setiap ingin berhenti kaki kiri duluan turun, saat kecepatan menjelang berenti di fase kecepatan 30 kpj ke bawah gunakan rem kaki. Kalau kita berhenti spontan, kemudian yang turun kaki kanan, artinya kita akan mengerem pakai rem depan. Kalau pakai rem depan gravitasi akan menarik motor, jadi jatuh rebah," kata Jusri.
4. Latih keseimbangan
"Keseimbangan ialah kombinasi dari beberapa elemen keseimbangan mulai dari kecepatan, kondisi lintasan serta riding posture. Karena itu kita wajib mengetahui dasar elemen ini dan kemudian melatih keseimbangan kita di atas motor," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.