ASSEN, KOMPAS.com - Jorge Lorenzo terpaksa melewatkan seri Assen dan Sachsenring, Jerman, karena cedera fraktur tulang belakang akibat kecelakaan di FP1 GP Assen. Kasus Lorenzo menjadi bukti anggapan Honda merupakan motor yang mudah dikendalikan tak benar.
Marquez yang dimintai keterangan mengenai rekan setimnya, mengatakan, setiap kali Lorenzo berusaha lebih keras menjinakkan Honda RC213V yang terjadi justru kebalikannya. Honda sudah membantunya tapi itu semua balik ke Lorenzo.
Baca juga: Dimas Ekky Alami Gegar Otak, tetapi Kondisi Stabil
“Saya mengkhawatirkannya, namun saya hanya fokus pada cara saya, apa yang terbaik untuk tim, kejuaraan saya, dan kecelakaannya telah menunjukkan bahwa kami tidak memiliki motor termudah di grid," kata Marquez lansir Crash.net, Sabtu (29/6/2019).
https://twitter.com/MotoGP/status/1144840682244333568?s=20
Selama ini ada anggapan suksesnya para pebalap Honda, termasuk Marquez karena motor Honda mudah dikendalikan. Sedikit di atas Yamaha dan Ducati yang disebut paling sulit dijinakkan, merujuk pada pengalaman Valentino Rossi.
Baca juga: Patah Tulang, Lorenzo Absen di MotoGP Belanda dan Jerman
“Cal Crutchlow dan saya, kami punya komentar yang sangat mirip, dan juga Takaaki Nakagami. Jorge terkadang berbeda sendiri. Namun kami berusaha untuk bekerja, dan mencoba menganalisis semua masalah itu untuk terus meningkat," katanya.
Lorenzo terjungkal di tikungan tujuh Sirkuit Assen dengan kecepatan 160 kpj dan membuatnya harus dibawa ke rumah sakit. Akibat kecelakaan ini membuatnya mengalami patah tulang belakang T6 dan T8 yakni di antara tulang belikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.