Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Perpres Kendaraan Listrik Segera Selesai

Kompas.com - 23/04/2019, 09:02 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lama dinantikan, draf Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai belum juga disahkan. Dari informasi di awal April, draf tersebut sudah berada di Sekretariat Negara untuk segera disahkan.

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan yang ditemui Senin (22/4/2019) mengungkapkan draf Perpres tersebut akan segera disahkan. Ini setelah kehadiran armada taksi mobil listrik Bluebird diluncurkan yang membuat pihak pemerintah terpacu untuk segera menyelesaikan peraturan yang sudah disiapkan setahun tersebut.

“Perpres hari ini diserahkan ke Presiden. Nanti di tangan beliau tinggal tunggu waktu,” ucap Luhut.

Luhut pun mengungkapkan, perkiraan perpres tersebut selesai adalah awal bulan Mei mendatang. ia berharap dukungan berbagai pihak untuk segera menyelesaikan  perpres tersebut karena sudah memakan waktu lama.

“Semoga segera diselesaikan, sudah lama mutar-mutar saja. Pokoknya saya mau segera selesai hari ini,” ucap Luhut.

Baca juga: Draf Perpres Kendaraan Listrik Sudah Sampai di Setneg

Dari bocoran draf terakhir yang berhasil didapat adalah peraturan tersebut akan berfokus pada kendaraan listrik berbasis baterai. Untuk kendaraan lain di luar baterai, seperti hibrida atau plug in hybrid tidak ada dalam peraturan tersebut.

Peraturan tersebut juga menjelaskan tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN) yang mengikat baik untuk industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL) juga untuk komponen pendukung. 

Untuk TKDN sepeda motor listrik, industri wajib menggunakan komponen dalam negeri dengan TKDN minimum 40 persen, untuk periode produksi 2019-2023. Level TKDN kemudian harus meningkat menjadi 60 persen, periode 2023-2025 dan menjadi 80 persen periode 2025 dan seterusnya.

Untuk mobil listrik, produksi awal wajib memenuhi TKDN minimum 35 persen, periode 2019-2021. Bertahap kemudian naik hingga 80 persen pada 2025 sampai seterusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com