JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat jangan punya anggapan, bahwa mobil yang jarang di pakai tidak dilakukan pengecekan. Padahal, justru didiamkan begitu saja dapat menimbulkan efek buruk karena ada komponen yang harus selalu terjaga.
Selain mesin, tentunya sistem pelumasan juga harus mendapatkan perhatian khusus. Apalagi mobil jarang dipakai, oli harus dicek sebelum memulai aktivitas, karena pelumas itu sendiri memiliki tingkat viskositas.
"Jadi kalau sudah tidak dipakai lama sebaiknya di cek apakah olinya masih bagus atau tidak," ucap Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (11/4/2019).
Cara mengeceknya, kata Deni cukup mengangkat dipstick dan melihat oli yang menempel pada stik oli tersebut. Apabila tingat kekentalannya sudah tidak wajar dan juga warnanya hitam pekat sebaiknya langsung diganti saja.
Baca juga: Wajib Kuras Oli Mesin Setelah Mobil Terendam Air Laut
"Meskipun belum mencapai kilometer atau waktu pergantian oli, jika kondisinya sudah seperti itu wajib diganti. Jika tidak pelumasannya menjadi tidak maksimal," ujar Deni.
Setiap pabrikan sendiri, merekomendasikan pemilik mobil untuk mengganti oli mesin setiap enam bulan sekali atau kelipatan 10.000 km. Mana yang lebih dulu, kurang dari itu tentunya akan lebih baik pada kinerja pelumasan mesin.
"Ada juga yang mengganti setiap kelipatan 5.000 km, pastinya disesuaikan dengan tingkat menggunakan mobilnya itu sendiri saja," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.