JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi terbaru Nissan Livina ditawarkan ke konsumen dalam dua pilihan transmisi, yaitu manual (MT) 5-percepatan, dan otomatis (AT) 4-percepatan. Secara jenis, serupa dengan Mitsubishi Xpander, karena low multi purpose vehicle (LMPV) Nissan tersebut merupakan rebadge dari Xpander.
Bahkan secara kapasitas mesin, hingga besaran tenaga yang dihasilkan oleh mesin 1.5L pada Livina dan Xpander benar-benar sama, yaitu 104 PS pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 141 Nm pada 4.000 rpm.
Apabila melihat dari generasi sebelumnya, Nissan menyematkan model transmisi continous variable transmision (CVT) pada Grand Livina. Namun, untuk All New Livina masih mengusung jenis matik konvesional.
Padahal penggunaan CVT pada Grand Livina menjadi nilai jual untuk memikat konsumen. Lantas kenapa dihilangkan?
Baca juga: Nissan Livina Xpander Resmi Meluncur, Harga Mulai Rp 198,8 Juta
Alasan Yutaka Sanada, Regional Senior Vice President Nissan Asia & Oceania terdengar klasik. Menurut dia, tentunya perusahaan ingin memaksimalkan aset yang ada, yakni aliansi antara Nissan, Mitsubishi dan Renault.
Khusus untuk model ini tentunya memanfaatkan aset yang sudah dimiliki Mitsubishi dalam penerapan model transmisi AT biasa.
"Kami menyesuaikan apa yang pasar inginkan dan kami lihat itu berhasil pada Mitsubishi," ucap Sanada di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2019).
Bukan hanya itu, alasan selanjutnya kata pria asal Jepang itu, juga untuk mengutamakan faktor harga pada Livina ini, sehingga lebih memilih transmisi yang serupa dengan Xpander.
"Kami bisa menyesuaikan dan memenuhi permintaan, tapi kami juga bisa memeberikan yang terbaik dengan tetap kompetitif termasuk soal penerapan harga," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.