Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2019, 13:42 WIB
Penulis Stanly Ravel
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan tahun ini ada beberapa produsen otomotif yang akan mulai berinvestasi, salah satunya duet merek Eropa yakni Renault dan Volkswagen. Keduanya dikabarkan akan melakukan perakitan produk di dalam negeri, namuan untuk nilai investasinya belum diketahui.

Menurut Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika, kedua pabrikan asal Eropa itu akan melakukan perakitan di Indonesia menggunakan fasilitas yang sudah ada.

"Ada Renault dan Volkswagen, nanti mereka akan line dulu, jadi memulai dengan merakit tapi mereka akan memakai atau memanfaatkan general assembler yang sudah ada," kata Putu di Tangerang, Rabu (30/1/2019).

Baca juga: Intip Modal Renault Lodgy Bermain di MPV Sejuta Umat

Menurut Putu, Indonesia memiliki kapasitas produksi mobil sebesar 2,2 juta unit, namun sampai saat ini, yang terpakai baru 1,2 juta untit produksi. Artinya ada sisa kelebihan yang bisa dimanfaatkan merek lain untuk memproduksi mobil seperti Volkswagen dan Renault.

New Volkswagen Tiguan VRS yang diperkenalkan pada hari pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, di ICE, BSD City, Tangerang, Kamis (2/8/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi New Volkswagen Tiguan VRS yang diperkenalkan pada hari pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, di ICE, BSD City, Tangerang, Kamis (2/8/2018).

Seperti diketahui, Renault yang kini di pegang oleh Nusantara Group melalui Maxindo Renault Indonesia, mengklaim akan lebih agresif dalam mamasarkan produk-produknya di Indonesia. Dengan adanya informasi bahwa akan merakit mobil di Indonesia, bisa jadi hal tersebut bagian dari upaya Renault untuk lebih kompetitif.

Tidak hanya merek Eropa, menurut Putu masih ada beberapa merek lain yang sudah siap untuk berinvestasi. Tapi untuk mereknya apa saja, masih belum bisa diumumkan karena memang mereka tak mau di publikasi, begitu juga soal rencana pembangunan pabrik Hyundai.

"Saya sampaikan memang banyak sekali yang ingin berinvestasi di Indonesia. Selain Eropa, ada merek Asia juga, tapi memang ada yang belum mau terpublikasi, jadi ditunggu saja tanggal mainnya," ucap Putu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com