Merek Otomotif China "Perang" di Segmen SUV

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pabrikan otomotif asal China yang mencoba eksis di Indonesia, yakni Dongfeng Sokonindo (DFSK) dan Wuling Motors, mulai bersaing ketat di segmen sport utility vehicle (SUV) medium. DFSK menawarkan Glory 580, sedangkan Wuling memiliki Almaz.

Masing-masing menawarkan keunggulan yang dimiliki kepada konsumen di Tanah Air. Mulai kelengkapan fitur, desain eksterior, interior, hingga harga.

Meski sama-sama berada di kelas SUV medium, tetapi antara Glory 580 dan Almaz punya perbedaan utama dari kapasitas penumpang. DFSK bermain di pasar 7-penumpang, sedangkan Wuling menyasar 5-penumpang.

Kedua merek tersebut sama-sama optimistis bahwa pasar SUV di Indonesia itu besar, dan akan terus tumbuh seiring berjalannya waktu. Rasa percaya diri DFSK pernah disampaikan oleh CO-CEO Sokonindo Automobile Alexander Barus yang menargetkan Glory 580 bisa terjual 15.000 unit dalam satu tahun.

Baca juga: Rival Wuling Almaz Termasuk "Kelas Berat"

Sementara, untuk Almaz karena belum resmi diluncurkan untuk publik, maka soal target penjualan masih tertutup.

KOMPAS.com / Aditya Maulana Wuling Almaz

"Kami mengikuti kondisi pasar, dan kami juga sedang fokus memperluas jaringan penjualan di tahun ini," ucap Brand Manager Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani di Sentul, Bogor.

Harga

Mengenai harga, Glory 580 dijual mulai Rp 245.900.000 hingga termahal dibanderol Rp 308.000.000 on the road DKI Jakarta dan sekitarnya.

Sementara Almaz, karena belum diluncurkan jadi untuk sementara belum tersedia. Tetapi, estimasi dari beberapa tenaga penjual diler Wuling, menyebutkan bahwa akan dijual kisaran Rp 300 jutaan.

"Kalau kita boleh dilihat dulu bagaimana Almaz ini, lihat dan juga rasakan dulu, setelah itu bisa menentukan kira-kira harga yang nanti akan dipastikan sudah sesuai dengan kemampuan mobil itu sendiri atau tidak. Kami yang jelas akan memberikan yang terbaik kepada konsumen," ucap Dian.

Perlu diketahui bahwa, rival dari Glory 580 dan Almaz ini merupakan kelas berat karena didomonasi oleh pabrikan Jepang, seperti Toyota, Mitsubishi, Honda, Nissan, hingga Mazda.