Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perjuangan Skuter Listrik Gesits, Buatan Anak Bangsa

Kompas.com - 07/11/2018, 15:14 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Mimpi negeri ini punya merek kendaraan bermotor sendiri, yang dibuat oleh kecedasan dan keringat anak bangsa tinggal sejengkal lagi terwujud. Dia adalah Gesits, yang merupakan akronim dari Garansindo Electric Scooter ITS.

Punya niat besar jadi tuan rumah di negeri sendiri, dan merasakan pasar roda dua yang selama ini dikuasai asing, PT Garansindo Inter Global akhirnya nekat buka jalan, dan gandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk bekerja sama menciptakan teknologi sepeda motor nasional, yang akhirya sampai pada skuter listrik Gesits.

Diakui, ITS sendiri punya kompetensi soal riset di bidang kendaraan listrik, yang sudah terbukti lewat beberapa produk prototipe yang pernah dibuat. Beberapa sistem kendaraan listrik sudah berhasil dikuasai, mulai dari pengatur, penampil (display), sampai pengawasan (monitoring).

Mulai dari situlah kemudian sejarah mulai dirajut. Berikut kisah perjalannya sampai sekarang ini.

Baca juga: Garansindo Gandeng ITS Siapkan Motor Nasional

CEO Garansindo Group Muhammad Al Abdullah dan Rektor ITS Surabaya Joni Hermana menandatangani MoU kerjasa sama, di Surabaya, Rabu (10/6/2015).Garansindo CEO Garansindo Group Muhammad Al Abdullah dan Rektor ITS Surabaya Joni Hermana menandatangani MoU kerjasa sama, di Surabaya, Rabu (10/6/2015).

Juni 2015

Tonggak sejarah dimulai dari sini, di mana nota kesepahaman (MoU/ memorandum of understanding) rencana kerjasama pembuatan motor listrik disepakati, antara CEO Garansindo Group Muhammad Al dan Rektor Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Joni Hermana di Surabaya, Jawa Timur.

Agustus 2015

Buat pertama kalinya, Motor listrik hasil kerja sama Garansindo dan Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), tampil di hadapan publik Tanah Air pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015. Bentuknya saat itu masih “telanjang”, yang merupakan versi awal dari prototipe.

Sempat terjadi kendala saat itu, kala pihak Garansindo dan ITS melakukan demo di hadapan media dan pengunjung IIMS 2015. Namun itu, membuat mereka tak menyerah untuk terus mengembangkan lagi sampai mencapai titik sempurna.

Baca juga: Ini Prototipe Pertama Skuter Listrik Garansindo

Meski Terkendala Garansindo Bersama ITS Tetap Optimis Ciptakan Produk Dalam Negeri.

KOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI Meski Terkendala Garansindo Bersama ITS Tetap Optimis Ciptakan Produk Dalam Negeri.

Mei 2016

PT Garansindo Inter Global dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akhirnya mendebut sepeda motor listrik Gesits di Gedung Riset Mobil Listrik, Surabaya, Selasa (3/5/2016). Produk ini merupakan hasil kolaborasi antara periset dari dunia pendidikan dan pebisnis otomotif nasional.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, bahkan sempat melakukan pengujian performa pertama prototipe Gesits di ITS.

November 2016

Proyek terus berlanjut, di mana berselang tujuh bulan dari peluncuran pertama, tepatnya pada 7 November 2016, Gesits dites sepanjang Jakarta hingga Bali (Tour de Jawa - Bali) oleh tim Garansindo dan Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Pengujian performa ini dilakukan pada lima unit Gesits. Hal ini dilakukan sebagai langkah kesiapan untuk produksi massal, seperti pengkajian performa, jarak tempuh dan konsumsi energi, serta dari sisi aspek keselamatan.

Baca juga: Skuter Listrik Gesits Digeber Jakarta-Bali

Gesits siap digeber Jakarta-Bali.Ghulam/KompasOtomotif Gesits siap digeber Jakarta-Bali.

Agustus 2017

Persiapan GESITS masuk lini produksi, sekaligus penandatanganan perjanjian kerja sama produksi dan pendirian pabrik di kawasan industri PT. Wijaya Karya (WIKA, Persero), Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, antara PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) dan PT. Gesits Technologies Indo (GTI).

Pada tahap awal, pabrik akan menggunakan salah satu bangunan seluas 2.400 meter persegi, yang akan dimanfaatkan untuk fasilitas penerimaan komponen, perakitan kendaraan, dan pengujian akhir. Kemudian hasil produksi akan ditampung dalam sebuah gudang penyimpanan sementara seluas 1.400 meter persegi.

Volume awal produksi sendiri ada di angka 50.000 unit dan akan terus ditambahkan, hingga mencapai produksi 100.000 unit per tahunnya.

Oktober 2017

Calon skuter listrik nasional ini akhirnya menarik perhatian Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, yang akhirnya mencoba performa Gesits di lingkungan Kementerian ESDM. Jonan menegaskan Gesits sebagai solusi transportasi sepeda motor yang ditunggu Pemerintah dan produk yang siap diproduksi.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menjajal kebolehan calon skuter listrin nasional Gesits di kantor ESDM, Jakarta, Kamis (19/10/2017).KOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI Menteri ESDM Ignasius Jonan menjajal kebolehan calon skuter listrin nasional Gesits di kantor ESDM, Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Agustus 2018

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meninjau kegiatan persiapan produksi di pabrik PT. Wijaya Manufakturing (PT. WIMA) di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Kunjunga ini sebagai sinyal kalau Gesits, sudah siap masuk jalur produksi massal, dan akan dipasarkan di dalam negeri.

November 2018

Soft launching  versi produksi Gesits, yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018). Orang nomor satu di Indonesia itu jadi yang pertama menjajal versi produksi Gesits.

Dirinya juga memastikan kalau Gesits sudah siap untuk masuk pasar otomotif dalam negeri dan akan diproduksi massal pada awal 2019. Jokowi bahkan berjanji akan membeli Gesits sebanyak 100 unit.

Semangat!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com