JAKARTA, KOMPAS.com - Selain pada sepeda motor, fenomena meningkatkan performa mobil dengan cara instan saat ini masih banyak dilakukan pemilik mobil. Alih-alih ingin tampil standar namun punya performa di atas rata-rata, ragam cara dilakukan, seperti mengaplikasi busi racing untuk penggunaan harian.
Anggapan busi racing mampu mendongkrak tenaga memang tidak salah, tapi bila diaplikasi pada mesin mobil standar maka yang ada justru merugikan.
Technical Support NGK Busi Indonesia Diko Oktaviano, menjelaskan bila busi racing yang digunakan pada lintasan balap telah didesain dan dirancang khusus untuk aplikasi mesin berkompresi tinggi.
"Kalau ditanya apakah busi racing bisa diterapkan di mobil harian jawabanya sudah pasti tidak. Busi racing dirancang untuk mesin yang berjalan pada kecepatan yang jauh lebih tinggi, kompresi juga berbeda dengan suhu, getaran, dan pembakaran yang melampaui kondisi di dalam mesin standar atau biasa," ucap Diko dalam keterangan tulisnya, Jumat (14/9/2018).
Baca juga: Mesin Skyactiv Mazda Siap Tinggalkan Busi
Dikarenakan hal itu, menurut Diko menggunakan busi balap atau racing untuk mobil harian bukan ide yang baik. Secara karakteritik, busi balap sendiri peruntukannya untuk kondisi ekstrem.
Bila diaplikasikan pada mesin mobil standar, dampaknya akan sama seperti motor yang menggunakan busi racing. Efek merugikan akan terasa, mulai dari deposit karbon yang berlebih sampai misfiring.
Baca juga: Ganti Busi, Baiknya Berdasarkan Waktu atau Jarak?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.