JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Otoparts Tbk mencatat pendapatan bersih konsolidasi senilai Rp 7,42 triliun sepangan semester awal 2018. Jumlah tersebut diklaim mengaklaim peningkatan 14,6 persen dibanding periode yang sama di 2017.
Astra Otoparts menggangap pencapaian kali imbas peningkatan kinerja dari seluruh lini bisnis Perseroan. Mulai dari usaha manufktur maupun perdaganan yang berkontribusi sebesar 54 persen dan 46 persen terhaap total pendapatan konsolidasi.
"Peningkatan kinerja operasioal dan marjin pendapaan yang lebih tinggi mendorong peningkatan laba bersih Perseroan tumbuh 3,7 persen mencapai Rp 206 miliar. Lebih besar dibanding periode yang sama pada 2017 yang sebesar Rp 198 miliar," tulis dalam keterangan resmi Astra Otoparts, Jumat (31/8/2018).
Baca juga: Jualan Mobil Grup Astra Turun Akibat Persaingan Ketat
Pada segmen usaha manufaktur, Perseroan memproduksi komponen dan rangkaiannya ke pabrikan otomotif OEM (Original Equipment Manufacturing) maupun pasar suku cadang pengganti. Komponen ini baik untuk roda dua maupun roda empat.
Untuk semester awal 2018, segmen usaha manufaktur memberikan kontribusi sebesar 54 persen dari total pendapatan bersih perseroan, atau meningkat 21,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini didorong dengan meningkatnya permintaan industri, yakni 11, 2 persen untuk motor, dan 3,7 persen untuk pasar roda empat.
Baca juga: ?Hargolnas?, Pengingat Ganti Oli dari Astra Motor
Perseroan memiliki jaringan distribusi domestik dengan cakupan luas guna memasarkan suku cadang pengganti atau replacement market. Jumlahnya mencakup 52 diler utama dan 24 kantor penjualan yang melayani 12.000 toko suku cadang di seluruh Indonesia.
Pangsa pasar expor Perseroan meluas hingga ke lebih dari 35 negara di kawasan Afrika, Amerika, Asia Oseania, Eropa, dan Timur Tengah. Selain itu juga didukung adanya jaringan perdagangan ritel modern dengan nama Shop&Drive yang kini berjumlah 362 outlet dan ditambah toko online untuk menjangkau pasar aftermarket.