Kia Keluar dari Gaikindo

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menyatakan bahwa PT Kia Mobil Indonesia (KMI) tidak lagi terdaftar sebagai anggota. Hal tersebut disebabkan ada kewajiban yang tidak dipenuhi dalam beberapa bulan terakhir.

Kukuh menjelaskan bahwa sebagai anggota setiap merek wajib menyetorkan data penjualan per bulan dan juga mengenai administrasi.

“Jadi sejak beberapa bulan ini sudah tidak lagi anggota. Sejak itu pun kami sudah mengirimkan surat kepada Kia dan hasilnya sesuai dengan kesepakatan,” kata Kukuh saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/7/2018).

Bila merujuk pada data wholesales Gaikindo, Kia memang dalam enam bulan pertama 2018 ini hanya tiga bulan mengirimkan angka penjualan, yaitu mulai Januari-Maret, sedangkan April-Juni tidak tercantum adanya aktivitas penjualan.

Baca juga: Ini Hak dan Kewajiban Menjadi Anggota Gaikindo

Meski begitu, General Manager Business Development PT Kia Mobil Indonesia (KMI) Harry Yanto mengatakan bahwa selama semester pertama terutama setiap bulan selalu ada penjualan, karena kalau tidak diler tidak bisa memutarkan bisnisnya dengan baik.

“Kalau kami tidak setor data, itu benar. Tapi jangan tanya kenapa alasannya. Saya tidak bisa jelaskan di sini dan kami harap maklum kalau kami tidak mau menjelaskannya secara lebih dalam lagi,” ucap Harry usai peluncuran Kia Grand Sedona Diesel di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Rabu (18/7/2018).

Harry menegaskan bahwa KMI ke depan akan kembali lagi seperi biasa (menyetor data penjualan kepada Gaikindo). Namun kapan waktu tepat dan alasannya kenapa sekali lagi dia tidak mau menjelaskan secara terperinci kepada awak media.

Baca juga: Konfirmasi Resmi Mercy Indonesia Soal Keanggotaan di Gaikindo

“Kasusnya bukan seperti Mercedes-Benz, sulit kalau omongan saya dikutip dalam kondisi seperti ini. Kami hanya bisa pastikan kita akan kembali seperti biasa lagi pada waktunya,” ujar Harry.

Selain Kia, merek yang juga keluar dari anggota Gaikindo, yaitu Mercedes-Benz Distributor Indonesia (MBDI). Kasusnya sama seperti 2012, merek otomotif asal Jerman itu tidak mau membeberkan data penjualan, padahal itu menjadi salah satu syarat mutlak sebagi anggota.