Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian Enggak Jadi Anggota Gaikindo

Kompas.com - 19/02/2018, 07:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Agen Pemegang Merek (APM) Mercedes-Benz di Indonesia, sudah tidak lagi menjadi anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Surat resmi pemberhentian sudah dilayangkan Gaikindo pada Kamis (15/2/2018).

Ini sebenarnya sungguh disayangkan oleh pihak Gaikindo sendiri, tapi memang keputusan harus diambil. Pasalnya pihak Mercedes-Benz Indonesia sudah tidak lagi memenuhi kewajibannya sebagai anggota, yang tidak mau memberikan data penjualan sejak Mei 2017 hingga sekarang.

Sebenarnya apa yang dilakukan Mercedes-Benz ini sudah pernah dilakukan pada 2012 lalu, dan harus kembali terjadi lagi saat ini.

Pertanyaannya kemudian, sebenarnya apa kerugian yang didapat ketika sudah tidak menjadi anggota Gaikindo?

Baca juga : Mercedes-Benz Resmi Keluar dari Gaikindo

Otomania.com-Mercedes-Benz E-Class AMG ikut mejeng di GIIAS 2017.Aditya Maulana/otomania.com Otomania.com-Mercedes-Benz E-Class AMG ikut mejeng di GIIAS 2017.

Menanyakan langsung kepada pihak Gaikindo yang diwakili oleh Jongkie D Sugiarto sebagai Ketua I Gaikindo, dirinya mengatakan bagi yang bukan lagi anggota, mereka sudah tidak bisa memberikan pandangan dan masukannya lagi, untuk kemajuan otomotif dalam negeri.

“Soal kerugiannya, mereka yang bukan anggota sudah tidak bisa lagi menyampaikan pandangan, masukan, serta usulan melalui Gaikindo kepada Pemerintah. Karena sudah tidak ikut rapat-rapat internal Gaikindo maupun dengan Pemerintah,” kata Jongkie kepada Kompas.com, Minggu (18/2/2018).

“Pasalnya kita mau agar masukan atau usulan-usulan semua anggota juga dapat ditampung dan disampaikan ke Pemerintah,” kata Jongkie.

Sementara itu, pertanyaan Kompas.com yang dikirim melalui surat elektonik (email) kepada pihak Mercedes-Benz Indonesia, sampai saat ini belum mendapatkan jawaban.

Mengutip situs resmi Gaikindo, berikut kegiatan yang dilakukan di dalam asosiasi tersebut.

  1. Mendorong anggota untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
  2. Memberikan advokasi dan fasilitasi bagi para anggota dalam berkomunikasi dengan Pemerintah berkaitan dengan kebijakan tentang perdagangan, industri, keuangan, dan peraturan teknis (technical regulation), serta lingkungan.
  3. Mendorong para anggota mengembangkan produk yang mengaplikasikan proses material, dan teknologi terkini yang mengedepankan faktor keselamatan, hemat energi, dan ramah lingkungan.
  4. Mempromosikan industri otomotif nasional melalui kerjasama dengan parapihak dan mitra di dalam serta luar negeri.
  5. Memacu kinerja industri dan pasar otomotif domestik melalui pameran dan konferensi bertaraf internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau