Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab Kemacetan Lalu Lintas di Simpang Jalan

Kompas.com - 18/07/2018, 09:22 WIB
Aditya Maulana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat terutama di kota-kota besar sering melihat atau menemukan jalan macet ketika di persimpangan atau perempatan jalan raya. Kondisi tersebut disebabkan oleh banyak faktor.

Menurut Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto, penyebabnya tergantung dari karakteristik pada objek di sekitar lokasi kejadian.

Faktor paling utama, dijelaskan Budiyanto, biasanya simpang yang tidak dilengkapi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), atau bahkan ada tetapi tidak berfungsi.

Baca juga: Siasati Rasa Lelah saat Terjebak Macet

Poin kedua, simpang tersebut tidak diatur dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, alhasil semua pengendara saling menyerobot, dan tidak ada yang mau mengalah sehingga menimbulkan kemacetan yang cukup parah.

Poin ketiga, penyebabnya juga bisa dikarenakan banyak mobil atau sepeda motor yang parkir di sekitar lokasi.

Baca juga: Cara Menghadapi Macet di Tanjakan Curam untuk Mobil Matik

Terakhir, bisa juga disebabkan karena volume kendaraan bermotor sangat padat, sampai akhirnya mkenimbulkan kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas.

 

Selasa, 17 Juli | #LalinSore Situasi di simpang sabang, photo @syazaxo #jktinfo

A post shared by JAKARTA INFO (@jktinfo) on Jul 17, 2018 at 4:25am PDT

"Apabila seperti itu, maka seharusnya ada pengaturan yang dilaksanakan bergantian secara bertahap, agar tidak terjadi kacetan yang parah di sekitar lokasi," ujar Budiyanto kepada Kompas.com, Selasa (17/7/2018) malam.

Kemacetan seperti itu terjadi di simpang Sabang, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018) sore hari. Berdasarkan foto yang diunggah oleh akun instagram @jktinfo, terjadi kesemrawutan lalu lintas yang diakibatkan oleh beberapa faktor di atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau